MASITA , FITRIAH (2023) PENGARUH KOMBINASI POPULASI DARI TUMPANGSARI SINGKONG-KEDELAI PADA HASIL DAN VIGOR AWAL BENIH KEDELAI (Glycine max L. Merrill). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (4Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pengembangan produksi kedelai terkendala oleh ketersediaan lahan dan benih bermutu yang terbatas. Sistem tanam tumpangsari dapat menjadi upaya untuk menambah luasan areal tanam juga dapat diterapkan untuk tujuan produksi benih kedelai namun perlu diteliti apakah kualitas benih hasil tumpangsari sama dengan hasil benih dari pertanaman monokultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dan mutu benih kedelai yang dipanen dari tumpangsari singkong-kedelai. Penelitian ini dilakukan pada Juni 2022 hingga Maret 2023 di Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Sekincau, Lampung Barat dan pengujian mutu benih di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung. Rancangan percobaan merupakan faktor tunggal dengan 4 taraf perlakuan yang diterapkan dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 5 ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah kombinasi populasi tumpangsari singkong-kedelai yaitu, 300 lubang tanam kedelai dengan 0 lubang tanam singkong (MK), 150 lubang tanam kedelai dengan 35 lubang tanam singkong (SK 35:150), 200 lubang tanam kedelai dengan 35 lubang tanam singkong (SK 35:200), 200 lubang tanam kedelai dengan 32 lubang tanam singkong (SK 32:200). Hasil penelitian menunjukkan benih kedelai yang dipanen dari kombinasi populasi tumpangsari singkong-kedelai tidak menyebabkan perbedaan hasil benih per tanaman kedelai tetapi menyebabkan perbedaan hasil per luasan dibandingkan dengan yang ditanam secara monokultur. Benih kedelai yang dipanen dari kombinasi populasi tumpangsari singkong-kedelai tidak menyebabkan perbedaan vigor awal benih kedelai dibandingkan dengan yang ditanam secara monokultur. Berdasarkan nisbah kesetaraan lahan, sistem tanam tumpangsari singkong-kedelai lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem tanam monokultur. Kata kunci: Hasil, Benih, Vigor, Kedelai, Tumpangsari
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Agronomi |
Pengguna Deposit: | 2308583289 . Digilib |
Date Deposited: | 25 Sep 2023 07:35 |
Terakhir diubah: | 25 Sep 2023 07:35 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75848 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |