PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN KEDALAMAN TANAH TERHADAP JERAPAN FOSFOR PADA TANAH GUNUNG ANAK KRAKATAU SEBELUM ERUPSI 2018 MENGGUNAKAN MODEL ISOTERMIK LANGMUIR

DESVA , MELIA SARI (2023) PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN KEDALAMAN TANAH TERHADAP JERAPAN FOSFOR PADA TANAH GUNUNG ANAK KRAKATAU SEBELUM ERUPSI 2018 MENGGUNAKAN MODEL ISOTERMIK LANGMUIR. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (13Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1009Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (857Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tanah yang dihasilkan dari aktivitas vulkanik merupakan tanah yang relatif subur. Salah satu permasalahan tanah vulkanik yaitu tingginya jerapan P akibat terjerap oleh mineral liat amorf seperti alofan pada tanah Gunung Anak Krakatau (GAK) sebelum erupsi 2018. Informasi mengenai jerapan P pada tanah GAK masih terbatas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat dan kedalaman tanah terhadap jerapan maksimum P (Xmax) dan energi relatif ikatan P (KL) serta mengetahui korelasi Xmax dan KL dengan ketersediaan P pada tanah GAK sebelum erupsi 2018. Penelitian dimulai dari pengambilan sampel tanah pada Juli 2018 secara toposequence di Gunung Anak Krakatau, Lampung Selatan. Sampel tanah diambil dari 4 titik yang berbeda dengan masing-masing 2 kedalaman yang berbeda yaitu 0-20 cm (topsoil) dan 20-40 cm (subsoil). Penetapan jerapan P dilakukan pada Oktober 2022 sampai Januari 2023 menggunakan model Isotermik Langmuir serta dilakukan analisis pH, P-tersedia, dan P-Potensial di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, kemudian data diuji menggunakan uji Student-t dan uji korelasi. Tanah pada perlakuan P4L2 (ketinggian 105 m dpl dan lapisan subsoil) memiliki nilai Xmax 666,667 mg kg-1 tertinggi dan terendah pada perlakuan P1L1 (ketinggian 5 m dpl dan lapisan topsoil) 270,270 mg kg-1. Hal ini menunjukkan semakin tinggi tempat dan semakin bertambahnya kedalaman tanah maka semakin tinggi jerapan P. Sedangkan hal sebaliknya terjadi pada Nilai KL. Nilai Xmax pada lapisan topsoil dan subsoil berkorelasi negatif terhadap Ppotensial. Nilai KL pada lapisan topsoil berkorelasi negatif terhadap pH KCl sedangkan pada lapisan subsoil berkorelasi negatif terhadap P-tersedia. Kata kunci : Fosfor, Langmuir, KL (Relatif Energi Ikatan), Tanah, Xmax (Jerapan Maksimum)

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Ilmu Tanah
Pengguna Deposit: 2308956902 . Digilib
Date Deposited: 03 Oct 2023 06:40
Terakhir diubah: 05 Oct 2023 03:24
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76039

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir