Adhara , Sekar Samodra (2023) MUDIK PADA MASA COVID-19 (Studi Budaya Mudik, Larangan dan Perubahannya Pada Masyarakat Jawa di Lampung). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf Download (110Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2417Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (2192Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi masyarakat transmigran Suku Jawa yang tinggal di wilayah Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan dalam memaknai tradisi mudik dan juga pandangan mereka terhadap pelarangan mudik pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif pendekatan fenomenologi, yang menekankan fenomena yang terjadi di masyarakat terkait bagaimana mereka yang terbiasa melakukan mudik, harus mudik pada para informan tentang bagaimana tradisi mudik yang mereka lakukan selama pandemi COVID-19. Dalam penelitian ini melibatkan 10 orang informan bersuku Jawa, dan mereka yang sering melakukan tradisi mudik setiap Hari Raya Idul Fitri. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Desa Jatimulyo adalah termasuk desa transmigran dengan penduduk pindahan dari pulau Jawa yang sudah menetap rata-rata selama 10 tahun. Mereka yang tinggal di Jatimulyo menganggap bahwa mudik adalah sebuah keharusan, maknanya mudik bagi mereka adalah inti budaya, karena merupakan unsur budaya yang sulit untuk berubah. Pada masa pandemi COVID-19 yang lalu, mereka tidak bisa mudik dikarenakan kebijakan dan peraturan yang membatasi gerakan masyarakat untuk bisa bepergian ke luar kota. Untuk itu, mereka melakukan strategi yang memungkinkan mereka untuk tetap bisa pergi ke kampung halaman mereka pada periode pertama COVID-19 dengan beberapa cara yang menurut mereka rasional. Mereka menumpang dengan mobil logistik antarpulau, membuat surat vaksin palsu, atau mencari jalan tikus dengan penjagaan minim untuk memungkinkan mereka tetap bisa mudik dengan aman. Setahun kemudian mereka mencoba beradaptasi dengan mengaplikasikan teknologi berupa ‘mudik dan silaturahmi virtual’ dengan video call ke dalam kehidupan mereka untuk menyiasati perubahan sosial akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan ketidakbisaan mereka untuk mudik ke kampung halaman. Hal ini penting untuk diteliti untuk melihat betapa pentingnya makna kebudayaan bagi masyarakat Jawa, yang dibuktikan dengan strategi yang mereka terapkan hanya untuk mempertahankan makna kebudayaan yang mereka miliki. Kata Kunci: Pandemi COVID-19, Mudik, Transmigran, Suku Jawa
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi |
Pengguna Deposit: | 2308631124 . Digilib |
Date Deposited: | 07 Oct 2023 05:26 |
Terakhir diubah: | 07 Oct 2023 05:26 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76204 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |