ANALISIS SPASIAL KERENTANAN TSUNAMI KECAMATAN RAJABASA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Respati, Anton Sasongko (2023) ANALISIS SPASIAL KERENTANAN TSUNAMI KECAMATAN RAJABASA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Masters thesis, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
1. Tesis Abstrak.pdf

Download (13Kb) | Preview
[img] File PDF
2. Tesis_R. Anton Sasongko_2025011010-ok.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb)
[img]
Preview
File PDF
3. Without_Bab4.pdf

Download (2780Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tsunami adalah gelombang laut yang tinggi dikarenakan adanya energi yang bergerak secara horizontal dengan kecepatan tinggi menuju daerah perairan laut dakal. Dampak yang ditimbulkan dari tsunami mengakibatkan kerusakan insfrastruktur, korban jiwa, dan trauma yang mendalam bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai. Analisa Spasial dengan Sistem Informasi Geografis dapat memberikan dan memvisualisasikan informasi geografis. Analisa spasial dengan proses georefensing dan geoprosessing pada peta tematik yang menggambarkan dampak rendaman bencana tsunami (BMKG 2021) dengan kondisi eksisting pasca bencana tsunami pada tahun 2018 di Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Dengan menganalisis tingkat kerentanan tsunami menggunakan metode Weighted overlay dengan sistem skoring dan pembobotan berdasarkan aspek kerentanan fisik lingkungan berupa elevasi, jarak dari garis pantai, dan aspek kerentanan infrastruktur wilayah berupa penggunaan lahan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peta kerentanan tsunami di Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan yang terdiri dari 3 kelas, yaitu kelas kerentanan tinggi, kelas kerentanan sedang, dan kelas kerentanan rendah. Kelas kerentanan tinggi merupakan areal garis sempandan pantai dan pemukiman penduduk. Sebagai bentuk upaya mitigasi bencana tsunami, untuk mengurangi dampak risiko diperlukan zonasi penggunaan lahan sebagai berikut : 1. Zona Penyanga (Buffer Zone) dengan jarak 100 meter dari pasang tertinggi, 2. Zona Akuatik (Aquatic Zone) dengan jarak 300 meter dari pasang tertinggi, 3. Zona Kepadatan Rendah (Low Dence Zone) dengan jarak 300 sampai dengan 600 meter dari pasang tertinggi, 4. Zona Aman Terbangun dengan jarak lebih dari 600 meter dari pasang tertinggi. Kata kunci : arahan lahan; kerentanan; pemetaan; tsunami; zonasi

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 550 Ilmu bumi dan geologi
600 Teknologi (ilmu terapan) > 607 Pendidikan, riset, topik terkait
600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Pascasarjana
Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Pascasarjana
Pengguna Deposit: 2308306255 . Digilib
Date Deposited: 13 Oct 2023 05:38
Terakhir diubah: 13 Oct 2023 05:38
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76361

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir