STUDI PENCAMPURAN MADU LEBAH TIDAK BERSENGAT (Tetrigona apicalis) DENGAN PEMANIS HFCS 55 DAN SIRUP BERAS MENGGUNAKAN UV-VIS SPEKTROSKOPI TIPE BENCHTOP DAN METODE SIMCA

MUHAMMAD , KHOLIS (2023) STUDI PENCAMPURAN MADU LEBAH TIDAK BERSENGAT (Tetrigona apicalis) DENGAN PEMANIS HFCS 55 DAN SIRUP BERAS MENGGUNAKAN UV-VIS SPEKTROSKOPI TIPE BENCHTOP DAN METODE SIMCA. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK-ABSTRACT.pdf

Download (13Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (5Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah salah satunya yaitu hutan tropis yang memiliki keanekaragaman hayati di dalamnya salah satunya adalah madu. Madu Tetrigona apicalis dihasilkan oleh lebah tidak bersengat yang memiliki kandungan dan khasiat yang sangat baik untuk kesehatan serta produksinya yang rendah yaitu kurang lebih 1 kg pertahun. Hal ini, menjadikan madu ini memiliki harga jual yang tinggi. Sehingga banyak oknum yang melakukan pemalsuan terhadap keaslian madu Tetrigona apicalis yang dicampur dengan pemanis buatan berupa HFCS dan sirup beras. Penelitian ini menggunakan UV-Vis spektroskopi tipe Benchtop dan metode SIMCA untuk mengidentifikasi keaslian madu Tetrigona apicalis yang dicampur dengan HFCS dan sirup beras. Sampel yang digunakan berjumlah 180 sampel yaitu, 20 sampel Tetrigona apicalis asli (MA), 120 sampel Tetrigona apicalis campuran (MC), 20 sampel HFCS dan 20 sampel sirup beras. Sebelum dilakukan pengambilan spektra, beberapa yang harus dilakukan yaitu pemanasan madu, pencampuran dengan sirup jagung, pengenceran, pengadukan, kemudian dilakukan pengambilan spektra menggunakan UV-Vis spektroskopi tipe Benchtop dan membuat model serta mengujinya dengan metode PCA dan SIMCA. Hasil pengujian PCA menggunakan data original diperoleh jumlah nilai PC-1 dan PC-2 sebesar 99%. Hasil PCA terbaik diperoleh dengan cara perbaikan spektra menggunakan pretreatment smoothing moving average 9 segment dengan jumlah nilai PC-1 dan PC-2 sebesar 99%. Kemudian, hasil klasifikasi model SIMCA MA dan MC diperoleh nilai akurasi, sensitivitas, dan spesifisitas masing-masing 100% dan eror rate sebesar 0%. Berdasarkan hubungan analisis spesifisitas dan sensitivitas yang disajikan dalam bentuk kurva ROC, hasil klasifikasi MA dan MC dikategorikan sebagai excellent classification karena titik koordinat pada kurva ROC tepat pada koordinat 0,1. Kata kunci: Madu Tetrigona apicalis, UV-Vis spektroskopi, HFCS, sirup beras, PCA, SIMCA .

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Ilmu Tanah
Pengguna Deposit: 2308978119 . Digilib
Date Deposited: 16 Oct 2023 02:02
Terakhir diubah: 16 Oct 2023 02:02
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76442

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir