KONSTRUKSI SISTEM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KHUSUS BERBASIS NILAI HUMANISME PANCASILA

RINI, FATHONAH (2023) KONSTRUKSI SISTEM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KHUSUS BERBASIS NILAI HUMANISME PANCASILA. [Disertasi]

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (216Kb) | Preview
[img] File PDF
2. DISERTASI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2120Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. DISERTASI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1887Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis kondisi existing sistem penegakan hukum pidana terhadap anak pelaku tindak pidana khusus, urgensi adanya rekonstruksi sistem penegakan hukum pidana anak pelaku tindak pidana khusus, serta konstruksi sistem penegakan hukum pidana anak pelaku tindak pidana khusus Berbasis Nilai Humanisme Pancasila. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris dengan tipe penelitian doctrinal. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara narasumber yang ditentukan melalui teknik snowball, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan. Data yang terkumpul kemudian diolah melalui tahap pemeriksaan, penandaan, penyusunan, dan sistematisasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) sistem penegakan hukum pidana terhadap anak pelaku tindak pidana khusus saat ini meliputi hukum pidana materiil, formil dan hukum pelaksanaan pidana, yang dilakukan oleh Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan Anak. Dalam tahap pra-adjudikasi dan tahap adjudikasi masih ditemukan pelanggaran hak fair trial anak. Pidana penjara masih menjadi “primadona” dalam tuntutan jaksa dan putusan hakim. Anak pelaku tindak pidana khusus masih mendapatkan perlakuan diskriminatif dan stigmatisasi dari masyarakat. (2) urgensi melakukan rekonstruksi sistem penegakan hukum pidana anak pelaku tindak pidana khusus yakni adanya pemberatan hukuman terhadap pelaku tindak pidana khusus, adanya perbedaan persepsi dan koordinasi yang belum optimal dalam menghindarkan anak dari hukuman fisik, serta tuntutan jaksa dan putusan hakim masih didominasi oleh pidana penjara. (3) konstruksi sistem penegakan hukum pidana anak pelaku tindak pidana khusus Berbasis Nilai Humanisme Pancasila meliputi: (a) pengaturan panduan pemidanaan anak pelaku tindak pidana khusus yang dimuat dalam UU SPPA sebagai lex specialis, (b) Konsep children hearing system dalam SPPA, (c) kepolisian diberi kewenangan untuk mengalihkan proses pemeriksaan anak dari proses yustisial menuju proses non-yustisial, (d) mengoptimalkan peran masyarakat dan pertanggungjawaban orangtua. Implikasi penelitian secara teoritis peradilan pidana anak harus progresif dengan memperhatikan psikologis anak. Anak pelaku tindak pidana khusus perlu perlakuan/treatment khusus. Secara praktis, gagasan sistem penegakan hukum pidana anak pelaku tindak pidana khusus menggunakan pendekatan Berbasis Nilai Humanisme Pancasila dengan mengoptimalkan kinerja penegak hukum dalam menghindarkan anak pelaku tindak pidana khusus dari sanksi pidana. Lebih lanjut, diadopsinya sistem penegakan hukum pidana anak pelaku tindak pidana khusus Berbasis Nilai Humanisme Pancasila menghendaki setiap anak pelaku tindak pidana harus diberikan sanksi yang mendidik dan bermanfaat bagi masa depannya. Kata Kunci: Konstruksi, SPHP, Anak, Tindak Pidana Khusus, Humanisme, Nilai Pancasila

Jenis Karya Akhir: Disertasi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
Program Studi: Fakultas Hukum > Doktoral Ilmu Hukum S3
Pengguna Deposit: 2308704598 . Digilib
Date Deposited: 24 Oct 2023 03:25
Terakhir diubah: 24 Oct 2023 03:25
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76736

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir