ZONASI WILAYAH RAWANBENCANA KEGEMPAAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK MASW (MULTICHANNEL ANALYSIS OF SURFACE WAVE) DAN HVSR (HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO), STUDI KASUS: KOTA BANDAR LAMPUNG

Syamsurijal, Rasimeng (2023) ZONASI WILAYAH RAWANBENCANA KEGEMPAAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK MASW (MULTICHANNEL ANALYSIS OF SURFACE WAVE) DAN HVSR (HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO), STUDI KASUS: KOTA BANDAR LAMPUNG. [Disertasi]

[img]
Preview
File PDF
1. Abstrak.pdf

Download (146Kb) | Preview
[img] File PDF
2. Disertasi Full XX.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (20Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. Disertasi Tanpa Pembahasan.pdf

Download (7Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Telah dilakukan penelitian kegempaan di wilayah Kota Bandar Lampung untuk zonasi wilayah rawan bencana kegempaan menggunakan metode seismik MASW (multichannel analysis of surface wave) dan metode HVSR (horizontal to vertical spectral ratio). Bandar Lampung sebagai pintu gerbang utama Pulau Sumatera sehingga memiliki andil penting sebagai jalur transportasi pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020 Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169 km² yang terbagi dalam 20 Kecamatan, 126 Kelurahan, dengan populasi penduduk 1,2 juta jiwa. Kepadatan penduduk Kota Bandar Lampung sebesar 8 ribu jiwa/km² dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2030. Aktivitas tektonik yang paling berpengaruh di Kota Bandar Lampung antara lain sesar Lampung-Panjang, sistem Sesar Sumatera (Sumatera Fault System), serta zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia (Sumatera Subduction Zone). Ketiga aktivitas tektonik tersebut menghasilkan gempa lebih dari 5 ribu even gempa bumi dengan magnitudo >4,5 Mw dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Selain itu terdapat gempa-gempa mikro dengan magnitudo <4,5 Mw yang relatif tidak dirasakan oleh manusia, akan tetapi berdampak pada kerentanan bangunan atau infrastruktur lainnya. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk memetakan zona wilayah bahaya bencana kegempaan di Kota Bandar Lampung sebagai langkah mitigasi bencana gempa bumi. Efek guncangan gempa bumi terhadap lapisan tanah selain bergantung pada besarnya magnitudo juga dipengaruhi karakteristik dan ketebalan lapisan tanah. Beberapa parameter gempa yang dianalisis dalam menentukan zonasi bahaya kegempaan di Kota Bandar Lampung adalah kecepatan gelombang geser, frekuensi alamiah, faktor amplifikasi, indeks kerentanan tanah serta ketebalan sedimen. Data penelitian yang digunakan berupa data primer dengan melakukan pengukuran metode MASW dan metode HVSR. Sedangkan analisis parameter gempa bumi tektonik menggunakan data gempa dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, dan menghasil a-value, b-value, periode perulangan gempa dan dimensi hiposenter gempa. Perhitungan bahaya kegempaan berdasarkan nilai PGA wilayah Bandar Lampung dilakukan menggunakan tiga kejadian gempa bumi dengan magnitudo ≥7,0 Mw dan berjarak <250 km dari Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian ini menggambarkan variasi bahaya kegempaan Kota Bandar Lampung baik dari aspek gempa bumi makro (even) maupun gempa-gempa mikro. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan pemerintah Kota Bandar Lampung dalam pengembangan wilayah, pembangunan infrastruktur serta regulasi terkait aspek bangunan tahan gempa. Kata kunci: Gempa bumi, mikrotremor, frekuensi alamiah, amplifikasi dan kerentanan tanah.

Jenis Karya Akhir: Disertasi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan)
600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Doktor Ilmu Lingkungan
Pengguna Deposit: 2308152337 . Digilib
Date Deposited: 26 Oct 2023 07:48
Terakhir diubah: 26 Oct 2023 07:48
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76763

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir