ERIKA , FADIA SALSABILA (2023) PENGARUH KOMBINASI POPULASI DARI TUMPANGSARI KEDELAI-SINGKONG PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (102Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2649Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2334Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Produksi tanaman kedelai rendah di Indonesia disebabkan terbatasnya ketersediaan benih bermutu dan lahan. Akibat keterbatasan lahan, maka upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan produksi kedelai adalah dengan menggunakan pola tumpangsari, terutama dengan tanaman singkong. Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui 1) pertumbuhan dan hasil benih kedelai pada pertanaman tumpangsari kedelai-singkong dengan kombinasi populasi yang berbeda, 2) nisbah kesetaraan lahan (NKL) pola tanam tumpangsari kedelai-singkong pada beberapa kombinasi populasi. Penelitian dilaksanakan di lahan Unit Pengelola Benih Sumber Sekincau, Lampung Barat pada LS -5°2’27’’ dan BT 104°18’16” pada ketinggian 1173,1 meter dari permukaan laut serta di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2022 - Februari 2023. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Dega-1 dan singkong klon Ketan. Penelitian ini menggunakan Rancangan kelompok teracak lengkap (RKTL) dengan 5 ulangan. Perlakuan kombinasi populasi tumpangsari kedelai-singkong terdiri dari monokultur 300 tanaman kedelai (p₁), tumpangsari 200 tanaman kedelai dan 35 tanaman singkong (p₂), tumpangsari 200 tanaman kedelai dengan 32 tanaman singkong (p₃), dan tumpangsari 150 tanaman kedelai dengan 35 tanaman singkong (p₄) . Pertumbuhan tanaman kedelai tidak berbeda antara monokultur dan tumpangsari. Hasil benih kedelai per petak tumpangsari lebih rendah dibandingkan dengan monokultur yang dipengaruhi oleh perbedaan populasi pada tumpangsari lebih kecil dibanding pertanaman pada monokultur. Efisiensi penggunaan lahan (EPL) pada tumpangsari kedelai-singkong itu lebih besar daripada satu. Kata kunci: hasil benih, kedelai, pertumbuhan, populasi, tumpangsari
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 001 Ilmu pengetahuan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Agronomi |
Pengguna Deposit: | 2308875479 . Digilib |
Date Deposited: | 18 Dec 2023 00:59 |
Terakhir diubah: | 18 Dec 2023 00:59 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77483 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |