PEMANFAATAN MINYAK ATSIRI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi) DALAM PEMBUATAN EAU DE PARFUM

AL , GHANI (2023) PEMANFAATAN MINYAK ATSIRI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi) DALAM PEMBUATAN EAU DE PARFUM. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (13Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (964Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (894Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Eau de parfum dalam pembuatannya memerlukan bahan-bahan aromatik untuk memberikan aroma wangi. Salah satunya yaitu minyak atsiri yang dapat diperoleh dari kayu putih. Kayu putih memiliki kandungan senyawa eucalyptol yang dapat memberikan aroma wangi yang segar dan menenangkan. Namun, penggunaan formulasi minyak atsiri kayu putih yang tidak tepat akan berdampak terhadap kualitas eau de parfum yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian ini untuk mendapatkan formulasi terbaik dari penggunaan minyak atsiri kayu putih dengan penambahan jenis minyak atsiri lainnya menjadi eau de parfum. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) secara faktor tunggal dengan 6 perlakuan dan 4 kali pengulangan. Pada penelitian ini digunakan formulasi minyak atsiri kayu putih dengan 6 taraf konsentrasi (2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%) yang ditambahkan dengan jenis minyak atsiri lainnya. Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji Bartleet. Data kemudian dianalisis ragam dan seluruh data diolah lebih lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Pada penelitian ini, penambahan esensial kayu putih dengan konsentrasi 4% merupakan perlakuan terbaik yang memiliki karakteristik daya tahan wangi >5 jam, berat jenis 1,05, tidak meninggalkan noda setelah dipakai dan memiliki daya sebar yang baik (14 cm). Kata kunci : eau de parfum, kayu putih, minyak atsiri, aroma wangi, daya sebar. Eau de perfume in the production requires aromatic ingredients to provide fragrance. One of them is essential oil that can be obtained from eucalyptus. Eucalyptus contains eucalyptol compounds that can provide a fresh and soothing fragrant aroma. However, excessive use of eucalyptus essential oil formulations will have an impact on the quality of the eau de perfume produced. Hence, it was necessary to conduct this research to get the best formulation from the use of eucalyptus essential oil with the addition of other types of essential oils into eau de perfume. This research was arranged in single factor in a Randomized Block Design (RAKL) with 6 treatments and 4 replications. In this research, the formulation of eucalyptus essential oil was used 6 levels of concentration (2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%) which was added with other types of essential oils. The data obtained were tested for the similarity of variance using the Bartleet test. The data was then analyzed for variance and all data was further processed using the Least Significant Difference (LSD) test at the level of 5%. In this research, the addition of eucalyptus essential with a concentration of 4% was the best treatment which had the characteristics of lasting fragrance >5 hours, specific gravity of 1.05, did not leave stains after use and has good spreadability (14 cm). Key words: eau de parfum, essential oils, eucalyptus, fragrant aroma, spreadability.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum
000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 001 Ilmu pengetahuan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknologi Hasil Pertanian
Pengguna Deposit: 2308066043 . Digilib
Date Deposited: 19 Dec 2023 07:18
Terakhir diubah: 19 Dec 2023 07:18
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77662

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir