MUHAMMAD , ABDURROKHIM (2024) STUDI PENGEMBANGAN PELAKU USAHA IKAN ASIN AIR TAWAR DI KABUPATEN TULANG BAWANG. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (163Kb) | Preview |
|
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2310Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2137Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pengadaan bahan baku ikan asin air tawar dalam memenuhi prinsip kriteria 6 tepat pada pelaku usaha ikan asin air tawar, mengetahui besaran nilai tambah dalam usaha ikan asin air tawar, mengetahui produk ikan asin yang menjadi rekomendasi sebagai produk unggulan pada pelaku usaha ikan asin air tawar, Tersusunnya strategi pengembangan produksi pada pelaku usaha ikan asin air tawar, tersusunnya strategi pengembangan pemasaran pada pelaku usaha ikan asin air tawar, dan mengetahui jasa layanan pendukung yang dibutuhkan oleh pelaku usaha ikan asin air tawar di Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Menggala, Kecamatan Menggala Timur, dan Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada Bulan Desember 2022 – Februari 2023. Responden adalah 37 pelaku usaha pengolah ikan asin air tawar di Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian ini menggunakan metode sensus dan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Manajemen pengadaan bahan baku antara musim kemarau dan musim hujan menunjukkan perbedaan pada ketepatan harga. Disisi lain, kedua musim sudah tepat kualitas dan tempat, (2) Terdapat perbedaan besaran nilai tambah yang diperoleh dari produk ikan asin air tawar antara musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau, urutan komoditas ikan asin air tawar yang memberikan nilai tambah terbesar hingga terkecil adalah ikan asin lais, belut, seluang, baung, tembakang, gabus, sepat, nila, dan Sepat Siam. Sedangkan pada musim hujan, adalah ikan asin lais,belut, seluang, gabus, Sepat Rawa, tembakang, Sepat Siam, baung, dan nila, (3) Produk ikan asin air tawar yang direkomendasikan sebagai unggulan di Kabupaten Tulang Bawang meliputi ikan asin gabus, ikan asin baung, ikan asin seluang, dan ikan asin sepat rawa, (4) Stategi pengembangan produksi pelaku usaha ikan asin di Kabupaten Tulang Bawang bersifat agresif. Strategi pengembangan produksi yang dapat dilakukan adalah penguatan kelembagaan kelompok pengolah dan nelayan untuk memaksimalkan hasil produk ikan, penganekaragaman budidaya ikan sesuai kebutuhan permintaan produksi perikanan, intensifikasi budidaya perikanan, dan pembinaan kelompok pengolah dalam mengembangkan inovasi produk olahan ikan., (5) Stategi pengembangan pemasaran pelaku usaha ikan asin di Kabupaten Tulang Bawang bersifat agresif. Strategi pengembangan pemasaran yang dapat dilakukan adalah pengoptimalan diversifikasi produk dalam memenuhi permintaan pasar, penetrasi pasar, menjalin kemitraan pemasaran, dan Pengembangan pasar domestik, (6) Jasa layanan pendukung yang dibutuhkan pelaku usaha ikan asin air tawar di Kabupaten Tulang Bawang yaitu jasa layanan bank, koperasi, pegadaian, lembaga penyuluhan perikanan, sarana transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, kebijakan pemerintah, dan pasar. Jasa layanan pendukung yang dirasakan oleh pengolah ikan asin di Kabupaten Tulang Bawang yaitu pegadaian, sarana transportasi, dan pasar. Kata kunci : Pelaku usaha, Ikan asin, Pengembangan, SWOT This study aims to determine the procurement of raw materials for freshwater salted fish to meet the criteria principles, specifically criterion 6, for freshwater salted fish business actors. The study aims to identify the value-added magnitude in freshwater salted fish businesses, recommend specific salted fish products as flagship products for freshwater salted fish business actors, formulate production development strategies, devise marketing development strategies, and identify necessary supporting services for freshwater salted fish businesses in Tulang Bawang Regency. The research was conducted in the districts of Menggala, Menggala Timur, and Dente Teladas, Tulang Bawang Regency, with data collection taking place from December 2022 to February 2023. There were 37 respondents consisting of freshwater salted fish processors in Tulang Bawang Regency. The study utilized a census method, and the data analysis employed a quantitative descriptive approach. The findings of the research indicate that: (1) There are differences in the procurement management of raw materials between the dry and rainy seasons, particularly in terms of price accuracy. However, both seasons show accuracy in terms of quality and location. (2) There is a difference in the magnitude of added value obtained from freshwater salted fish products between the rainy and dry seasons. During the dry season, the sequence of freshwater salted fish commodities providing the largest to smallest added value is salted fish is lais, belut, seluang, baung, tembakang, gabus, Sepat Rawa, nila, and Sepat Siam. While in the rainy season, it is salted fish lais, belut, seluang, gabus, sepat rawa, tembakang, sepat siam, baung, dan nila, (3) Salted fish products recommended as superior in Tulang Bawang Regency include cork salted fish, baung salted fish, seluang salted fish, and astringent salted fish, (4) The production development strategy for freshwater salted fish business actors in Tulang Bawang Regency is aggressive. Potential strategies include strengthening the institutions of processing groups and fishermen to maximize fish product yields, diversifying fish farming according to the demand for fisheries production, intensifying fisheries cultivation, and coaching processing groups in developing innovative fishery products. (5) The marketing development strategy for freshwater salted fish business actors in Tulang Bawang Regency is aggressive. Strategies may include optimizing product diversification to meet market demand, market penetration, establishing marketing partnerships, and developing domestic and export markets. (6) Supporting services needed by freshwater salted fish business actors in Tulang Bawang Regency include banking services, cooperatives, pawnshops, fisheries extension agencies, transportation facilities, information and communication technology, government policies, and markets. The supporting services perceived by salted fish processors in Tulang Bawang Regency are pawnshops, transportation facilities, and markets. Keywords: Business actors, Salted fish, Development, SWOT
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian |
Pengguna Deposit: | 2308959287 . Digilib |
Date Deposited: | 22 Jan 2024 08:34 |
Terakhir diubah: | 22 Jan 2024 08:34 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78203 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |