PUTRI , CANTIKA HELMIANA (2023) KESANTUNAN BERBAHASA TUTURAN SISWA DAN GURU PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMA NEGERI 13 DEPOK TAHUN AJARAN 2022/2023. Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (45Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1084Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (771Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Masalah dalam penelitian ini ialah kesantunan berbahasa tuturan siswa dan guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 13 Depok Tahun Ajaran 2022/2023. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesantunan berbahasa baik berupa penaatan maupun pelanggaran dalam tuturan siswa dan guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMAN 13 Depok Tahun Ajaran 2022/2023. Metode penelitian yang dipakai ialah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan-tuturan siswa dan guru beserta konteksnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas X SMAN 13 Depok Tahun Ajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik catatan lapangan. Kemudian, teknik analisis data menggunakan analisis heuristik dan teknik penyajian hasil analisis data dengan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan adanya penaatan maupun pelanggaran kesantunan berbahasa dalam tuturan siswa dan guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMAN 13 Depok Tahun Ajaran 2022/2023 berdasarkan indikator prinsip kesantunan Leech. Penaatan kesantunan berbahasa baik yang dilakukan oleh siswa maupun guru yakni pada maksim kearifan (menghargai dan menghormati orang lain, memerintah secara halus), maksim kedermawanan (menunjukkan sikap rela berkorban), maksim pujian (mengapresiasi orang lain, meningkatkan kepercayaan diri orang lain), maksim kerendahan hati (tidak mengunggulkan diri sendiri, mengecam diri sendiri), maksim kesepakatan (meningkatkan persetujuan antara diri sendiri dan orang lain, menghargai dan menghormati orang lain), dan maksim simpati (menunjukkan kepedulian terhadap orang lain). Pelanggaran kesantunan berbahasa baik yang dilakukan oleh siswa maupun guru yakni pada maksim kearifan (tidak menghargai dan menghormati orang lain, menegur siswa yang membuat kesalahan dengan bahasa yang sarkas, menggunakan tuturan yang agresif terhadap orang lain, menyela pembicaraan orang lain), maksim kedermawanan (memaksimalkan keuntungan diri sendiri, tidak menghargai dan menghormati orang lain), maksim pujian (mengkritik dengan bahasa yang sarkas, menuturkan bahasa slang yang bermakna kasar, mencaci dan mencemooh teman sebaya), maksim kerendahan hati (mengunggulkan diri sendiri), maksim kesepakatan (menolak secara langsung permintaan orang lain, tidak menghargai orang lain, memaksimalkan ketidakcocokan pendapat dengan orang lain), dan maksim simpati (tidak peduli, tidak menghargai orang lain). Dari hasil penelitian, penaatan prinsip kesantunan berbahasa lebih banyak ditemukan daripada pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa. Kata kunci: kesantunan berbahasa, penaatan dan pelanggaran, pembelajaran
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 400 Bahasa |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah |
Pengguna Deposit: | 2308830680 . Digilib |
Date Deposited: | 24 Jan 2024 08:29 |
Terakhir diubah: | 24 Jan 2024 08:29 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78277 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |