SUFI , SOPAN MAHDI (2023) PERJUANGAN DARIUS SILITONGA MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA II DI PRINGSEWU TAHUN 1949. Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3777Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2680Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Agresi militer Belanda II dimulai pada dimulai tanggal 1 Januari 1949. Salah satu wilayah yang mendapatkan serangan dari Belanda adalah Pringsewu. Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di wilayah Pringsewu khususnya dilakukan oleh pasukan TNI dan dibantu para pemuda. Serangan pasukan Belanda ke Pringsewu dilakukan melalui dua arah yaitu dari arah Timur (Tanjung Karang pasukan bergerak menggunakan jalur darat dan udara) dan juga dari arah Barat (Kota Agung pasukan bergerak menggunakan jalur laut, darat, dan udara). Dalam berbagai pertempuran tersebut muncul nama salah satu tokoh yang andil dalam mempertahankan wilayah Pringsewu yaitu Darius Silitonga. Dari sinilah maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah upaya perjuangan yang dilakukan oleh Darius Silitonga dalam menghadapi agresi militer Belanda II di Pringsewu Tahun 1949? Dan apa sajakah hasil perjuangan Darius Silitonga di Pringsewu?. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya perjuangan yang dilakukan oleh darius Silitonga dalam menghadapi agresi militer Belanda II dan untuk mengetahui hasil dari perjuangan yang dilakukan oleh Darius Silitonga dalam menghadapi agresi militer Belanda II di Pringsewu Tahun 1949. Metodologi dalam penelitian ini adalah metode historis dengan empat langkah penelitian yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis data historis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Dalam Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 Darius Silitonga memimpin pasukan di Bukit Silitonga dengan senjata Kikangho 12,7 mm, menciptakan pertahanan andal terhadap serangan udara musuh. Dalam pertempuran di Pringsewu, Darius Silitonga berhasil mempertahankan wilayah dari serangan Belanda. Bukit Ungkal yang berhasil dipertahankannya, diubah menjadi Bukit Silitonga sebagai penghormatan. Kata Kunci: Agresi Militer Belanda II, Darius Silitonga, Pringsewu Dutch military aggression II began on January 1, 1949. One of the areas that was attacked by the Dutch was Pringsewu. The struggle for independence that occurred in the Pringsewu area was especially carried out by TNI troops and assisted by youths. The attack by the Dutch troops on Pringsewu was carried out in two directions, namely from the East (Tanjung Karang troops moving using land and air routes) and also from the West (Town Agung troops moving using sea, land and air routes). In these various battles, the name of one of the figures who contributed to the defense of the Pringsewu region, Darius Silitonga, emerged. It was from here that the researcher was interested in examining how the efforts of the struggle made by Darius Silitonga in the face of Dutch military aggression II at Pringsewu in 1949? And what are the results of Darius Silitonga's struggle in Pringsewu? The purpose of this research is to find out the efforts of the struggle made by Darius Silitonga in the face of Dutch military aggression II and to find out the results of the struggle carried out by Darius Silitonga in the face of Dutch military aggression II in Pringsewu in 1949. The methodology in this study is the historical method with four research steps namely, heuristic, criticism, interpretation, and historiography. The data analysis technique used is historical data analysis techniques. The results of this study indicate that, in the Second Dutch Military Aggression in 1949 Darius Silitonga led troops on Silitonga Hill with a 12.7 mm Kikangho weapon, creating a reliable defense against enemy air attacks. In the battle at Pringsewu, Darius Silitonga managed to defend his territory from Dutch attacks. Ungkal Hill, which he managed to defend, was changed to Silitonga Hill as a tribute. Keywords: Dutch Military Aggression II, Darius Silitonga, Pringsewu
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 900 Sejarah dan Geografi |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | 2308931710 . Digilib |
Date Deposited: | 31 Jan 2024 03:33 |
Terakhir diubah: | 31 Jan 2024 03:33 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78419 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |