VANIA WIDYADHARI, DAMAYANTI (2024) PERBEDAAN INDEKS MASSA TUBUH, AKTIVITAS FISIK DAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II NORMOTENSI DAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (147Kb) | Preview |
|
File PDF
FILE TUGAS AKHIR SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2047Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
FILE TUGAS AKHIR SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1930Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang umum terjadi pada pasien diabetes melitus (DM). Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada DM tipe II antara lain usia, jenis kelamin, genetik, lama menderita DM, indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, konsumsi makanan yang asin, kebiasaan merokok, kepatuhan minum obat, kepatuhan diet DM, dan lama waktu tidur. Penelitian mengenai mengenai perbedaan antara DM tipe II normotensi dan hipertensi dengan berbagai faktor risiko perlu dilakukan sebagai dasar langkah pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi di masa depan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen pada penelitian ini adalah IMT, aktivitas fisik, dan kualitas tidur, sedangkan variabel dependennya yaitu DM tipe II normotensi dan hipertensi. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji chi square dengan uji alternatif fisher exact. Analisis regresi logistik digunakan untuk melihat odds ratio pada variabel dengan tabel 2xK. Hasil: Pasien DM tipe II normotensi dan hipertensi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek memiliki perbedaan pada IMT (p=0,000), aktivitas fisik (p=0,001), dan kualitas tidur (p=0,000). Pasien DM tipe II dengan obesitas memiliki risiko mengalami hipertensi sebesar 13,8 kali dibanding dengan pasien DM tipe II dengan berat badan normal (95% CI: 3,794-50,189). Pasien DM tipe II dengan aktivitas fisik intensitas ringan berisiko 7,25 kali mengalami hipertensi dibanding dengan pasien DM tipe II dengan aktivitas fisik intensitas berat (95% CI: 2,150-24,442). Pasien DM tipe II dengan kualitas tidur buruk berisiko 3 kali lipat mengalami hipertensi (95% CI: 2,116-4,254). Simpulan: Terdapat perbedaan IMT, aktivitas fisik, dan kualitas tidur pada pasien DM tipe II normotensi dan hipertensi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan edukasi untuk pasien DM tipe II sehingga dapat berupaya menjaga pola hidup dengan baik melalui pemantauan berat badan, peningkatan aktivitas fisik harian, dan perbaikan pola tidur sehingga dapat mencegah timbulnya hipertensi serta komplikasinya.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 2308677526 . Digilib |
Date Deposited: | 31 Jan 2024 05:06 |
Terakhir diubah: | 31 Jan 2024 05:06 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78429 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |