Dedy, Hermansyah (2011) ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI KECAMATAN KEMILING SEBAGAI PENYANGGA LAJU URBANISASI. Other thesis, Universitas Lampung.
|
File PDF
COVER DEPAN.pdf Download (22Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER dalam.pdf Download (92Kb) | Preview |
|
|
File PDF
persetujuan.pdf Download (90Kb) | Preview |
|
|
File PDF
pengesahan.pdf Download (56Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTTO.pdf Download (49Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (55Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Riwayat Hidup.pdf Download (41Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Sanwacana.pdf Download (61Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (113Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (38Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (120Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (333Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Daftar Pustaka.pdf Download (8Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI KECAMATAN KEMILING SEBAGAI PENYANGGA LAJU URBANISASI Oleh Dedy Hermansyah Urbanisasi merupakan salah satu persoalan kependudukan yang timbul akibat ketidakmerataan pembangunan yang dilakukan selama ini. Untuk mengatasi masalah tersebut maka kebijakan pembangunan ketenagakerjaan perlu melibatkan peran aktif dan kerjasama antar pemerintah daerah dalam penciptaan dan perluasan kesempatan kerja di suatu wilayah. Kecamatan Kemiling sebagai salah satu kecamatan di Kota Bandar Lampung memiliki peran penting dalam menyangga urbanisasi, mengingat posisinya yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Gedongtatan Kabupaten Pesawaran. Untuk menekan laju urbanisasi maka pengembangan potensi ekonomi yang ada di Kecamatan Kemiling perlu diarahkan pada sektor ekonomi yang merupakan sektor basis serta kemampuannya dalam menciptakan pelipatgandaan tenaga kerja pada sektor nonbasis berdasarkan potensi ekonomi yang ada di wilayahnya. Permasalahan yang diajukan adalah “Sektor-sektor apa saja yang menjadi sektor basis dan sektor nonbasis, serta berapa besar pelipatgandaan tenaga kerja yang diakibatkan oleh pengembangan sektor basis yang akan menambah kesempatan kerja di sektor nonbasis”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi yang menjadi sektor basis dalam wilayah kecamatan Kemiling dan daerah sekitarnya, serta untuk mengetahui seberapa besar pelipatgandaan tenaga kerja pada sektor nonbasis, sebagai akibat dari pengembangan sektor basis. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis model Location Quotient (LQ) dan pelipatgandaan tenaga kerja. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil publikasi Kecamatan Kemiling, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dan Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, dengan teknik pengumpulan dokumentasi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari sembilan sektor ekonomi yang dimiliki oleh Kecamatan Kemiling dengan menggunakan analisis LQ dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga sektor basis ekonomi dengan nilai LQ > 1 dan terdapat enam sektor nonbasis ekonomi dengan nilai LQ < 1. Sedangkan 12 kecamatan lainnya bervariasi sesuai dengan potensi wilayahnya. Adapun ketiga sektor basis ekonomi tersebut adalah (1) Sektor Pertanian (2) Sektor Bangunan (3) Sektor Jasa-jasa. Sedangkan keenam sektor nonbasis ekonomi tersebut terdiri dari (1) Sektor Pertambangan dan Penggalian (2) Sektor Industri (3) Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih (4) Sektor Perdagangan, Restoran dan Perhotelan (5) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (6) Sektor Keuangan, Persewaan Bangunan, dan Jasa Perusahaan. Nilai rata-rata pelipatgandaan tenaga kerja Kecamatan Kemiling sebesar 1,0433 yang berarti penambahan tenaga kerja sektor basis tidak akan menambah tenaga kerja pada sektor nonbasis ekonomi. Dengan demikian disinilah pentingnya peranan pemerintah daerah untuk melakukan atau mengambil kebijakan-kebijakan yang harus diarahkan agar lebih berkonsentrasi pada sektor-sektor basis dan sektor nonbasis, yang dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan mengupayakan penyerapan tenaga kerja yang semaksimal mungkin agar mampu menjadi penyangga dalam menekan laju urbanisasi. ABSTRACT ANALYSIS OF DEVELOPMENT POTENTIAL OF KEMILING SUB-DISTRICT AS A BUFFER THE RATE OF URBANIZATION By Dedy Hermansyah Urbanization is one of the demographic problem arising from inequality of development done so far. To overcome these problem, the labor development policy needs to involve the active participation and cooperation among local governments in the creation and expansion of employment opportunities in a region. Kemiling Sub-District as one of the sub-districts in the city of Bandar Lampung has an important role in supporting urbanization, given its position directly adjacent to Gedongtatan Sub-district at Pesawaran District. To reduce the rate of urbanization, the development of the economic potential existing in the Kemiling Sub-District needs to be directed at the economic sector which is a basis sector as well as its ability to create a multiplication of labor in the non basis sector based to economic potential existing in its territory. The problems posed are "what are the basis sectors and the basis sectors, as well as how much the multiplication of labor caused by the basis sector development that will add an employment opportunities in the non basis sector." This examination aims to determine the economic sectors that become the basis sector in the Kemiling Sub-District and surrounding areas, and to know how much the multiplication of labor in the non basis sector, as a result of the development the basis sector. This research method uses a analysis techniques Location Quotient (LQ) model and the multiplication of labor. The data used are secondary data publications of Kemiling Sub-District, Department of Labor City of Bandar Lampung and Central Bureau of Statistics of Bandar Lampung, with the technique of gathering documentation. The results show that of the nine sectors of the economy owned by the Kemiling Sub-District using the LQ analysis can be concluded that there are three economy basis sectors with a value of LQ > 1 and there are six economic non basis sectors with a value of LQ < 1. While 12 other sub-districts vary in accordance with the potential of its region. The economic basis of these three sectors are (1) Agriculture Sector (2) Construction Sector (3) Services Sector. While the six of economic non basis sectors consists of (1) Mining and Quarrying Sector (2) Industrial Sector (3) Electricity, Gas and Water Supply Sector (4) Trade, Restaurants and Hospitality Sector (5) Transportations and Communications Sector (6) Finance, Real Estate Building, and Business Services Sector. The average value of labor multiplication Kemiling Sub-District is 1.0433, which means additional labor of basis sector will not increase the labor of economy non basis sector. Thus this is where the importance of the role of local governments to perform or take the policies that should be directed to better concentrate on the basis sectors and non basis sectors, which can affect either directly or indirectly in improving the distribution of economic growth, and seek employment which as closely as possible in order to become a buffer in suppressing the rate of urbanization.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Other) |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Ekonomi Pembangunan |
Pengguna Deposit: | UPT . Meda Sulistiana |
Date Deposited: | 06 Apr 2015 04:05 |
Terakhir diubah: | 06 Apr 2015 04:05 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7867 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |