M. RIZKY , SUPRIYATNA (2024) MPLEMENTASI REHABILITASI TERHADAP ANAK PENYALAHGUNA NARKOTIKA. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2349Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2077Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penggunaan narkotika dalam praktiknya di Indonesia sering kali mengakibatkan penyalahgunaan yang menjadi masalah serius dan semakin sulit dikendalikan. Salah satu kelompok yang terkena dampak penyalahgunaan narkotika adalah anakanak. Sebagai upaya memberhentikan rantai penyalahguna narkotika, UndangUndang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mengatur pidana penjara dan rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalahguna narkotika. Rehabilitasi medis dapat dilakukan di rumah sakit yang ditunjuk oleh Menteri atau lembaga rehabilitasi tertentu yang mendapat persetujuan Menteri. Akan tetapi, pada 2022, Aparat Polresta Bandar Lampung telah mengamankan 14 anak di bawah umur karena penyalahgunaan narkoba. Dari 14 anak tersebut, 12 berstatus pelajar. Sebanyak lima orang berusia 15 tahun, tiga berumur 16 tahun, dan enam lainnya 17 tahun. Maraknya penyalahgunaan narkoba dengan berbagai tingkatan menuntut performa rehabilitasi yang harus dioptimalkan. Permasalahan Penelitian yaitu: (1) implementasi rehabilitasi tehadap anak penyalahguna narkotika di Bandar Lampung dan (2) faktor penghambat implementasi rehabilitasi terhadap anak penyalahguna narkotika di Bandar Lampung. Jenis penelitian adalah normatif dan menggunakan sumber data sekunder. Pendekatan masalah penelitian menggunakan pendekatan hukum, pendekatan kasus, dan pendekatan kontekstual. Hasil Penelitian menunjukan implementasi rehabilitasi anak penyalahguna narkotika di Bandar Lampung melalui tiga metode, yaitu therapeutic community, dzikir, dan terpadu. Peserta diharapkan pulih mandiri dengan dukungan komunitas, di mana setiap individu berperan sebagai terapis bagi sesama. Jumlah peserta rehabilitasi narkotika kategori anak terbagi berdasarkan tingkat pendidikan, dengan 47,1% dari SMA, 29,7% dari SMP, 22,9% dari perguruan tinggi, dan 0,10% dari anak SD. Faktor penghambat implementasi rehabilitasi anak penyalahguna narkotika di Bandar Lampung melibatkan masalah internal dan eksternal. Masalah internal mencakup keterbatasan SDM di tingkat II di daerah tanpa instansi Badan Narkotika Nasional dan mutasi SDM yang telah dilatih. Faktor eksternal melibatkan kendala sosial, seperti kurangnya kesadaran pecandu narkotika atau korban penyalahgunaan narkotika untuk melaporkan diri ke Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung atau Institusi Penerima Wajib Lapor. Pemerintah kota Bandar Lampung disarankan untuk meningkatkan efektivitas program rehabilitasi anak penyalahguna narkotika di Bandar Lampung dengan melibatkan masukan dari peserta rehabilitasi dan perbaikan berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi. Selain itu, penting untuk terus mendorong partisipasi aktif peserta dalam melihat komunitas sebagai penunjang pemulihan dan memperkuat peran sebagai terapis bagi sesama anggota komunitas. Peningkatan dukungan dan motivasi antarindividu dalam komunitas dapat menjadi kunci utama kesuksesan program rehabilitasi ini. Kata Kunci: Anak Penyalahguna Narkotika; Implementasi; Rehabilitasi.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1 |
Pengguna Deposit: | 2308733257 . Digilib |
Date Deposited: | 12 Feb 2024 02:05 |
Terakhir diubah: | 12 Feb 2024 02:05 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78675 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |