SHENDY , ALFARISIE (2023) KONSTRUKSI PELECEHAN SEKSUAL PADA FILM (Analisis Framing pada Film Penyalin Cahaya dan Disclosure). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (87Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2176Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1647Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Film sebagai bagian media massa yang sifatnya sangat kompleks. Film berisikan audio visual yang menambah daya tarik masyarakat untuk menonton sebuah cerita yang disajikan oleh sutradara film. Visual yang ditampilkan dapat mempengaruhi emosional untuk orang yang menonton sebuah film, sutradara menciptakan suatu alur cerita yang dapat menciptakan emosi marah, seidh, kecewa, takut, atau Bahagia. Alur cerita dari film tercipta dari konstruksi sutradara akan realitas yang ada, sehingga tercipta sesuatu yang baru dan diinformasikan serta disebarkan kepada masyarakat melalui sebuah audio visual. Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa konstruksi terkait pelecehan seksual dalam film Penyalin Cahaya dan Disclosure dengan menggunakan perangkat framing Robert N Entmen (Define Problem, Diagnose Causes, Make Moral Judgement, Treatment Recommendation). Berdasarkan hasil penelitian. terhadap analisis framing film Penyalin Cahaya dan Disclosure, bahwa film Penyalin Cahaya ingin menyampaikan bahwa perempuan harus menyuarakan dan bersikeras dengan tindak pelecehan seksual yang terjadi kepada dirinya, sedangkan sutradara film Disclosure menceritakan laki-laki yang sulit mendapatkan kepercayaan akan tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh perempuan. Perbedaan dari kedua film tersebut adalah konstruksi dari tindak pelecehan laki-laki akan sulit mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Kata Kunci : Analisis Framing, Konstruksi Sosial, Film, Pelecehan Seksual. Film as a part of mass media is very complex in nature. Films contain audio visuals which increase people's interest in watching a story presented by a film director. The visuals displayed can have an emotional influence on people who watch a film. The director creates a storyline that can create emotions of anger, sadness, disappointment, fear, or happiness. The storyline of the film is created from the director's construction of existing reality, so that something new is created and is informed and disseminated to the public through audio visuals. This research aims to look at and analyze constructions related to sexual harassment in the film Penalilin Cahaya and Disclosure using Robert N Entmen's framing device (Define Problem, Diagnose Causes, Make Moral Judgment, Treatment Recommendation). Based on research results. to the analysis of the framing of the films Penalilin Cahaya and Disclosure, that the film Penalilin Cahaya wants to convey that women must voice and insist on acts of sexual harassment that occur to them, while the director of the film Disclosure tells the story of men who find it difficult to gain trust in acts of sexual harassment committed by women . The difference between the two films is that the construction of men's acts of harassment will make it difficult to gain the trust of other people. Keywords : Framing Analysis, Social Construction, Film, Sexual Harassment
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 380 Perdagangan, komunikasi, dan transportasi |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi |
Pengguna Deposit: | 2308153096 . Digilib |
Date Deposited: | 16 Feb 2024 01:48 |
Terakhir diubah: | 16 Feb 2024 01:48 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78926 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |