PERBANDINGAN PARIWISATA HALAL MALAYSIA DAN INDONESIA TAHUN 2009-2022 DALAM KACAMATA DIPLOMASI PUBLIK

ABDURROHMAN , ROHIM (2023) PERBANDINGAN PARIWISATA HALAL MALAYSIA DAN INDONESIA TAHUN 2009-2022 DALAM KACAMATA DIPLOMASI PUBLIK. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1.ABSTRAK-ABSTRACT.pdf

Download (23Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2683Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1312Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Berdasarkan data dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, pariwisata halal global tumbuh 27% per tahun. Malaysia dan Indonesia merupakan negara yang memanfaatkan potensi pariwisata halal, terbukti dengan terindeks positif, yaitu menduduki peringkat 1 dan 2 dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2022. Melihat potensi pariwisata halal Indonesia yang unggul dalam model ACES penilaian GMTI, Indonesia menduduki peringkat 1 kategori layanan (services) pada GMTI tahun 2021. Namun, peringkat dan jumlah wisatawan muslim Malaysia masih lebih unggul dibandingkan Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini yaitu, mendeskripsikan dan menganalisis perbandingan pariwisata halal Malaysia dan Indonesia tahun 2009-2022 dalam kacamata diplomasi publik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi pustaka yang bersumber dari laman resmi pemerintah Malaysia dan Indonesia, yaitu Ministry of Tourism, Arts and Culture Malaysia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Islamic Tourism Center serta laman resmi yang dirilis oleh CrescentRating. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah diplomasi publik dari Joseph Nye, yang memiliki tiga dimensi: Komunikasi Sehari-hari, Komunikasi Strategis dan Pembangunan relasi yang harmonis, untuk melihat bagaimana implementasi pariwisata halal Malaysia dan Indonesia dalam kacamata diplomasi publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam Komunikasi Sehari-hari, pemerintah Malaysia dan Indonesia melibatkan banyak aktor, seperti travel agen, stakeholder, kepala daerah dalam mempromosikan pariwisata halalnya. Dalam Komunikasi Stategis, pemerintah Malaysia belum memiliki branding secara khusus untuk pariwisata halal, sedangkan Indonesia belum memiliki logo/sertifikasi khusus tentang pariwisata halal. Dalam Pembangunan Relasi yang Harmonis, pemerintah Malaysia lebih intensif dalam mengadakan event seminalr dan konferensi pariwisata halal internasional. Kata kunci: Diplomasi Publik, Pariwisata Halal, Malaysia, Indonesia

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: 2308892551 . Digilib
Date Deposited: 19 Feb 2024 08:11
Terakhir diubah: 19 Feb 2024 08:11
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79018

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir