ANALISIS PEMBINAAN TERHADAP ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (Studi Kasus di LPKA Kelas II Bandar Lampung)

MUHAMMAD , REINALDI AKUAN (2024) ANALISIS PEMBINAAN TERHADAP ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (Studi Kasus di LPKA Kelas II Bandar Lampung). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (13Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3605Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1441Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kejahatan yang dilakukan oleh Anak adalah suatu hal yang memiliki kemungkinan dapat terjadi. Sistem pengaturan mengenai peradilan pidana anak kemudian telah dibentuk oleh Negara dalam bentuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Pelaksanaan LPKA di Indonesia merupakan salah satu bentuk perwujudan suatu perlindungan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah dan juga pemenuhan hak-hak anak dalam memberikan pembinaan, memenuhi hak-hak anak, dan juga menjaga psikologis anak. LPKA dalam hal ini memiliki peran penting dalam setiap pelaksanaan pembinaan narapidana anak. Penelitian ini akan melakukan pengkajian terhadap pelaksanaan pembinaan anak pada LPKA Kelas II Bandar Lampung beserta faktor penghambat pelaksanaan pembinan terhadap anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik penelusuran bahan dilakukan melalui studi kepustakaan, internet, wawancara, dan juga melakukan observasi langsung ke LPKA Kelas II Bandar Lampung . Teknik analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pembinaan terhadap anak didik pemasayarkatan di LPKA Kelas II Bandar Lampung telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sistem Peradilan Pidana Anak dan UndangpUndang Pemasyarakatan. Pelaksanaan pembinaan dilakukan melalui tahap orientasi, tahap asimilasi dan tahap integrasi. faktor Penghambat Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandar Lampung yaitu faktor Hukum yaitu belum adanya petunjuk teknis mengenai pembinaan terhadap anak didik pemasyarakatan, faktor Penegakan Hukum yaitu terkait kualitas dan keahlian petugas pembinaan, faktor sarana dan fasilitas yang masih terbatas, faktor masyarakat yang masih adanya stigma negatif terhadap anak pasca integrasi setelah menjadi anak didik pemasyarakatan. Saran dalam penelitian ini adalah seharusnya LPKA Kelas II Bandar Lampung hendaknya berkoordinasi dengan pemerintah guna menambah petugas pembinaan di LPKA bandar Lampung sesuai dengan bidang dan keahlian serta menambah anggaran terkait penyediaan sarana dan fasilitas terutama pada kegiatan ketrampilan dan pendidikan. LPKA bandar Lampung juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai status anak pasca menjadi narapidana. Kata Kunci : Pembinaan, Anak Didik Masyarakat, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Crimes committed by children are something that has the possibility to occur. The regulatory system regarding juvenile criminal justice has then been established by the State in the form of Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System The implementation of LPKA in Indonesia is one form of realization of a legal protection carried out by the Government and also the fulfillment of children's rights in providing guidance, fulfilling children's rights, and also maintaining children's psychology. LPKA in this case has an important role in every implementation of child prisoners' guidance. This research will conduct an assessment of the implementation of child development at LPKA Class II Bandar Lampung and the inhibiting factors in the implementation of guidance for correctional students at LPKA class II Bandar Lampung. This research uses a normative juridical approach with primary and secondary data sources. Material search techniques are carried out through literature studies, the internet, interviews, and also direct observation to LPKA Class II Bandar Lampung. Data analysis technique is the process of searching for data, systematically compiling data obtained from interviews, field notes, and documentation. The results showed that the coaching process for prison students at LPKA Class II Bandar Lampung was in accordance with the laws and regulations of the Juvenile Justice System and the Corrections Law. The implementation of coaching is carried out through the orientation stage, assimilation stage and integration stage. The inhibiting factors of the Special Development Institute for Children Class II Bandar Lampung are legal factors, namely the absence of technical guidelines regarding the guidance of correctional students, law enforcement factors related to the quality and expertise of coaching officers, limited facilities and facilities, community factors that still have a negative stigma against post-integration children after becoming correctional students. The suggestion in this research is that LPKA Class II Bandar Lampung should coordinate with the government to add coaching officers at LPKA Bandar Lampung in accordance with their fields and expertise and increase the budget related to the provision of facilities and facilities, especially in skills and education activities. LPKA Bandar Lampung also needs to conduct socialization to the community to change people's views on the status of children after becoming prisoners. Keywords. : Coaching, Community Learners, Special Education Institution for Children

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: 2308648296 . Digilib
Date Deposited: 21 Feb 2024 02:58
Terakhir diubah: 21 Feb 2024 02:58
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79199

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir