Anggun , Septiana (2024) IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ( STUDI PADA LAPAS PEREMPUAN KELAS IIA BANDAR LAMPUNG ). FAKULTAS HUKUM , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3669Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3668Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ANGGUN SEPTIANA Women as a group in society in a country, are a group that must also be guaranteed protection of their basic rights. This study aims to investigate the implementation of the female prisoner development program at the Bandar Lampung Class IIA Women's Correctional Institution. The formulation of the problem in this study is first, how is the female prisoner development program implemented in Bandar Lampung Class IIA Women's Prison, and second, what are the factors that hinder the implementation of training for female prisoners in Bandar Lampung Class IIA Women's Prison This thesis is a research conducted empirically. The research data was collected through in-depth interviews with Lapas Members, Women Prisoners and criminal law lecturers. In addition, research data studies are also collected through literature studies to obtain comprehensive information. The results showed that the implementation of the female prisoner development program at the Bandar Lampung Class IIA Women's Correctional Institution received positive responses in rehabilitation efforts. The Women's Inmate Development Program at Bandar Lampung Class IIA Women's Correctional Institution helps improve behavior, develop skills, reduce crime rates and support the rehabilitation and reintegration of prisoners. However, constraints such as limited facilities, program mismatches, social stigma, staff shortages, and unsupportive policies are major obstacles. To address this, solutions involving policy reform, increased mental health support, and family cooperation are needed. These steps are expected to ensure the success of the rehabilitation process of female prisoners, so that the community can see it as a positive contribution in alleviating crime and correctional problems. Based on this, Bandar Lampung Class IIA Women's Prison should improve the development of female prisoners to be ready for post-release life. And the need to improve facilities and infrastructure at Class IIA Women's LP Bandar Lampung to optimize the program for the development of female prisoners. Keywords : Penitentiary, Women Inmates, Formation Program Wanita sebagai suatu kelompok dalam masyarakat di dalam suatu negara, merupakan kelompok yang juga wajib mendapat jaminan perlindungan atas hak- hak yang dimilikinya secara asasi. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi implementasi program pembinaan narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu pertama bagaimana program pembinaan narapidana wanita diimplementasikan di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung dan kedua, faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana wanita di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung. Skripsi ini merupakan penelitian yang dilakukan secara empiris. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan, Anggota Lapas, Narapidana Perempuan dan dosen bagian hukum pidana. Selain itu, studi data penelitian juga dikumpulkan melalui studi kepustakaan memperoleh informasi yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program pembinaan narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung mendapatkan tanggapan positif dalam upaya rehabilitasi. Program Pembinaan Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung membantu memperbaiki perilaku, mengembangkan keterampilan, mengurangi tingkat kriminalitas dan mendukung rehabilitasi maupun reintegrasi narapidana. Meskipun demikian, kendala seperti sarana terbatas, ketidaksesuaian program, stigma sosial, kekurangan staf, dan kebijakan yang tidak mendukung menjadi hambatan utama. Untuk mengatasi ini, diperlukan solusi yang melibatkan reformasi kebijakan, peningkatan dukungan kesehatan mental, dan kerjasama keluarga. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memastikan keberhasilan proses rehabilitasi narapidana perempuan, sehingga masyarakat dapat melihatnya sebagai kontribusi positif dalam pengentasan masalah kejahatan dan pemasyarakatan. Berdasarkan hal tersebut seharusnya Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung perlu tingkatkan pembinaan narapidana wanita agar siap menghadapi kehidupan pasca pembebasan. Dan perlunya perbaikan sarana dan prasarana di LP Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung untuk optimalisasi program pembinaan narapidana perempuan. Kata Kunci : Lembaga Pemasyarakatan, Narapidana Wanita, Program Pembinaan
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1 |
Pengguna Deposit: | 2308580349 . Digilib |
Date Deposited: | 22 Feb 2024 08:18 |
Terakhir diubah: | 22 Feb 2024 08:18 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79252 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |