STUDI KISARAN INANG PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum brevisporum) ASAL PEPAYA

ANISA , KHOIRINA RAHAYU (2024) STUDI KISARAN INANG PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum brevisporum) ASAL PEPAYA. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (42Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1395Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (863Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

STUDI KISARAN INANG PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum brevisporum) ASAL PEPAYA Penyakit antraknosa termasuk salah satu penyakit pascapanen yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas buah sehingga akan berdampak besar pada kerugian para petani. Beberapa spesies Colletotrichum dilaporkan sebagai patogen yang menyebabkan penyakit antraknosa pada buah dan daun dengan kisaran inang yang luas. Colletotrichum brevisporum pertama kali dilaporkan Vieira et al. (2013) menyebabkan antraknosa pada pepaya di Brazil. Serangan patogen yang disebabkan oleh Colletotrichum brevisporum ini telah beberapa kali dilaporkan di wilayah Asia dan disebutkan pertama kali oleh Rahmi (2021) bahwa Colletotrichum brevisporum dilaporkan dapat menyerang beberapa varietas tanaman cabai di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kisaran inang patogen penyebab penyakit antraknosa (Colletotrichum brevisporum) pada buah dan sayuran. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan metode Postulat Koch pada 23 bahan uji yang terdiri dari 12 jenis buah dan 11 jenis sayur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 jenis buah-buahan dan 2 jenis sayur menunjukkan gejala antraknosa dengan periode kemunculan gejala yang berbeda - beda yaitu antara 3 sampai 6 hari setelah inokulasi (HSI). Hari kemunculan gejala tercepat terjadi pada pear dan paprika saat hari ke 3 HSI dan terlama terjadi pada cabai merah saat 6 HSI. Urutan buah dan sayuran menurut periode kemunculan gejala dari yang tercepat berturut-turut yaitu paprika, pear, jambu kristal, strawberry, pisang, apel, dan cabai merah. Selain itu, 16 bahan uji lainnya yang terdiri dari 6 jenis buah dan 10 jenis sayuran tidak bergejala adalah mangga, alpukat, anggur, jeruk medan, buah naga, sawo, dan jeruk madu sedangkan dari kelompok sayuran yaitu tomat,pare, labu siam, mentimun, kentang, terong ungu, gambas, buncis, dan terung hijau. Kata kunci : Colletotrichum brevisporum, kisaran inang, penyakit antraknosa

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum
000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 001 Ilmu pengetahuan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Proteksi Tanaman
Pengguna Deposit: 2308085777 . Digilib
Date Deposited: 23 Feb 2024 01:56
Terakhir diubah: 23 Feb 2024 01:56
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79314

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir