KEKERASAN BERBASIS GENDER TERHADAP PENGUNGSI DI UGANDA PADA MASA PANDEMI COVID-19

ALIFIA NABILA , PRAMANDA (2024) KEKERASAN BERBASIS GENDER TERHADAP PENGUNGSI DI UGANDA PADA MASA PANDEMI COVID-19. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (161Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (6Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (6Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kekerasan berbasis gender merupakan isu yang kerap dialami oleh pengungsi. Uganda sebagai negara penerima pengungsi terbanyak di Afrika menampung 1,4 juta pengungsi pada saat wabah COVID-19 menyebar di waktu yang bersamaan. Pandemi COVID-19 meningkatkan kasus kekerasan berbasis gender sebanyak 31,4% terhadap pengungsi di Uganda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kekerasan berbasis gender terjadi terhadap pengungsi yang menetap di Uganda pada masa pandemi COVID-19. Penelitian dikaji menggunakan teori keamanan manusia dengan membahas dari sisi tujuh jenis keamanan manusia yakni keamanan ekonomi, pangan, personal, kesehatan, komunitas, politik, dan lingkungan untuk melihat bagaimana kekerasan berbasis gender terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh menggunakan teknik studi pustaka serta menggunakan triangulasi data untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber baik berupa dokumen primer maupun sekunder. Hasil penelitian ini menemukan bahwa para pengungsi mengalami berbagai bentuk ancaman keamanan manusia pada masa pandemi, (1) ancaman keamanan ekonomi, khususnya pada sulitnya mendapatkan penghasilan dan minimnya donor bantuan, (2) ancaman keamanan pangan, dalam bentuk pemotongan bantuan kemanusiaan dan kenaikan harga pangan, (3) ancaman keamanan kesehatan, dalam bentuk wabah COVID-19 itu sendiri, terganggunya kesehatan psikologis, serta sanitasi menstruasi yang buruk, (4) ancaman keamanan personal, yakni kekerasan domestik, pemerkosaan, kekerasan fisik (5) ancaman keamanan komunitas, dalam bentuk rasisme serta konflik dengan penduduk lokal, (6) ancaman keamanan politik, dalam bentuk kurangnya penegakan hukum dan kebijakan kemandirian pengungsi yang tidak terlaksana, (7) ancaman keamanan lingkungan, seperti deforestasi dan langkanya sumber daya alam. Kata kunci: Kekerasan berbasis gender, pengungsi, COVID-19, keamanan manusia Gender-based violence is an issue that is regularly experienced by refugees. Uganda, as the country receiving the most refugees in Africa, accommodated 1.4 million refugees when the COVID-19 outbreak spread at the same time. The COVID-19 pandemic increased cases of gender-based violence by 31.4% against refugees in Uganda. This research aims to see how gender-based violence occurs against refugees living in Uganda during the COVID-19 pandemic. This research uses human security theory by discussing seven types of human security: economic security, food security, personal security, health security, community security, political security and environmental security. This research uses a qualitative descriptive method. Data was obtained using library study techniques and using data triangulation to collect data from various sources in the form of primary and secondary documents. This research found that refugees experienced various forms of human security threats during the pandemic, (1) threats to economic security, especially difficulties in earning income and a lack of aid donors, (2) threats to food security, in the form of cuts to humanitarian aid and increases in food prices , (3) threats to health security, in the form of the COVID-19 outbreak itself, disruption of psychological health, and poor menstrual sanitation, (4) threats to personal security, namely domestic violence, rape, physical violence (5) threats to community security, in forms of racism and conflict with local residents, (6) political security threats, in the form of lack of law enforcement and unimplemented refugee independence policies, (7) environmental security threats, such as deforestation and scarcity of natural resources. Keywords: gender-based violence, refugees, COVID-19, human security

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: 2308285916 . Digilib
Date Deposited: 23 Feb 2024 03:45
Terakhir diubah: 23 Feb 2024 03:45
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79412

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir