AMARI , NURLIWAYKA QODRI (2024) HUBUNGAN ANTARA USIA, PARITAS, LILA DAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (121Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1914Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1813Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Background: Low Birth Weight (LBW) is a condition where a baby is born weighing less than 2,500 grams. Risk factors for LBW include maternal age, parity history, maternal Mid-Upper Arm Circumference (MUAC), and iron deficiency anemia during pregnancy. The incidence of LBW in Lampung Province increased by 323 cases (0.8%) from 2021 to 2022. LBW is the most common neonatal complication, accounting for 361 cases (50.56%) out of a total of 714 neonatal complication cases in Bandar Lampung City 2022. Method: This research used a cross-sectional design with Pearson Chi-Square and Fisher Exact statistical tests conducted at Abdul Moeloek Regional General Hospital from October to January 2024. The study sample included mothers who gave birth at Abdul Moeloek Regional General Hospital from January to October 2023. Results: The research results show that 41.5% of babies are born with low birth weight (LBW). Chi-square analysis results indicate that there is a relationship between the age of pregnant mothers (p=0.000), mid-upper arm circumference (MUAC) of pregnant mothers (p=0.037) with low birth weight, and iron-deficiency anemia in pregnant mothers (p=0.001) with low birth weight. There is no relationship between the parity of pregnant mothers (p=0.449) and low birth weight. Conclusion: Factors associated with LBW at Abdul Moeloek Regional General Hospital are maternal age and iron deficiency anemia. Factors not associated with LBW at Abdul Moeloek Regional General Hospital are parity and maternal MUAC. Keywords: Age, Iron Deficiency Anemia , Low Birth Weight, MUAC, Parity Latar Belakang: Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi yang lahir dengan berat di bawah 2.500 gram. BBLR dikaitkan dengan kecacatan neurologis jangka panjang, gangguan perkembangan dan berisiko mengalami stunting. Faktor risiko terjadinya BBLR ialah usia ibu, riwayat paritas, LILA ibu dan anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Kejadian BBLR di Provinsi Lampung terjadi peningkatan dari tahun 2021 ke tahun 2022 sebesar 323 kasus (0,8%). BBLR merupakan kasus komplikasi neonatal terbanyak yaitu 361 kasus (50,56%) dari total 714 kasus komplikasi neonatal di Kota Bandar Lampung pada tahun 2022 Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross- sectional dengan uji statistik Pearson Chi-Square dan Fisher Exact yang dilakukan RSUD Abdul Moeloek pada bulan Oktober - Januari 2024. Sampel penelitian adalah ibu yang melahirkan bayi di RSUD Abdul Moeloek pada periode Januari – Oktober 2023. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa 41,5% bayi yang lahir BBLR. Hasil analisis chi-square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara usia ibu hamil (p=0,000), LILA ibu hamil (p=0,037) dengan BBLR, anemia defisiensi besi pada ibu hamil (p=0,001) dengan BBLR. Tidak terdapat hubungan antara paritas ibu hamil (p=0,449) dengan BBLR. Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan BBLR di RSUD Abdul Moeloek pada adalah usia ibu hamil dan anemia defisiensi besi. Faktor yang tidak berhubungan dengan BBLR di RSUD Abdul Moeloek adalah paritas dan LILA ibu hamil. Kata Kunci: Anemia Defisiensi Besi, Berat Bayi Lahir Rendah, LILA, Paritas, Usia.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 2308513556 . Digilib |
Date Deposited: | 23 Feb 2024 04:04 |
Terakhir diubah: | 23 Feb 2024 04:04 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79430 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |