Paino Sutrisno , Erwinda Meriko (2013) PENGARUH SISTEM TANPA OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN NITROGEN JANGKA PANJANG TERHADAP RESPIRASI RIZOSFER DAN NON RIZOSFER PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.). Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
|
File PDF
COVER DALAM.pdf - Published Version Download (21Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (9Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf - Published Version Download (202Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (186Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (88Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf - Published Version Download (91Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf - Published Version Download (92Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf - Published Version Download (100Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf - Published Version Download (197Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (253Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf - Published Version Download (85Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (88Kb) | Preview |
|
Archive
LAMPIRAN.zip - Published Version Download (218Kb) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kehilangan karbon di sektor pertanian disebabkan oleh cara praktik budidaya yang tidak berkelanjutan. Pertanian dengan olah tanah intensif di lahan kering merusak agregat tanah sehingga partikel-partikel tanah menjadi lepas dan karbon tanah hilang terbawa erosi, dan memacu oksidasi bahan organik tanah sehingga menurunkan cadangan karbon tanah dan meningkatkan emisi gas CO 2 . Untuk itu diperlukan upaya untuk menekan dampak negatif tersebut dengan menggunakan sistem pertanian yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan disusun scara faktorial dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah sistem olah olah tanah (T) yaitu T tanpa olah tanah, T 1 = olah tanah intensif, faktor kedua adalah dosis pupuk Nitrogen (N), yaitu N 0 -1 = 0 kg N ha urea, N 1 = 100 kg N ha -1 . Pengamatan 0 = dilakukan pada 2 tempat yaitu pada rizosfer dan tanah yang dibatasi oleh paralon yang disebut sebagai non rizosfer yang dilakukan pada -7, 2, 9, 30, dan 83 HSO (hari setelah olah tanah). Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett dan additifitas data diuji dengan uji Tukey. Apabila asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan uji perbedaan nilai tengah menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum bahwa respirasi rizosfer dan non rizosfer pada sistem tanpa olah tanah lebih rendah dari sistem olah tanah -1 intensif. Respirasi rizosfer dan non rizosfer pada pemupukan 100 kg N ha -1 tinggi dari pemupukan 0 kg N ha lebih . Interaksi antara sistem pengolahan tanah dan pemupukan N untuk respirasi rizosfer hanya terjadi pada -7 dan 2 HSO, sedangkan pada non rizosfer terjadi pada 30 dan 83 HSO. Kata kunci : olah tanah konservasi, respirasi non rizosfer, respirasi rizosfer
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Q Science (General) > Pertanian ( Umum ) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 04 Feb 2014 08:02 |
Terakhir diubah: | 04 Feb 2014 08:02 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/795 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |