Assyabilla Shafura, Prawansa (2024) ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI TIONGKOK TERKAIT PEMBUANGAN LIMBAH NUKLIR FUKUSHIMA OLEH JEPANG. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (397Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2968Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (3066Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pada tanggal 24 Agustus 2023 merupakan pertama kalinya pembuangan limbah nuklir PLTN Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik oleh Jepang. Tindakan yang dilakukan Jepang ini mendapatkan respons penolakan dari negara lain salah satunya adalah Tiongkok yang merupakan salah satu negara terdekat Jepang di wilayah Asia Timur. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan analisis deskriptif dengan data yang dikumpulkan dan dianalisis berasal dari data sekunder. Analisis tentang penelitian ini didasarkan pada teori William D. Coplin dimana setiap kebijakan luar negeri dapat dilihat sebagai hasil dari tiga kategori pertimbangan yang memengaruhi kebijakan luar negeri Selain itu, ada pengaruh dari policy influencer yang merupakan faktor pendukung suatu kebijakan luar negeri yang memengaruhi kebijakan luar negeri. Konsep kepentingan juga menjelaskan bahwa setiap negara mengejar kepentingan nasional mereka masing-masing yang menyebabkan konsekuensi yang saling berhubungan antar satu negara dengan negara lain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan respons Tiongkok menetapkan kebijakan luar negeri dengan cara sanksi ekonomi yaitu penghentian impor makanan laut dari Jepang berdasarkan 1) Bureaucratic Influencer, 2) Partisan Influencer, 3) Interest Influencer, dan 4) Mass Influencer yang mencerminkan sensivitas isu pembuangan limbah nuklir ke laut bagi masyarakat Tiongkok. Kata kunci: Tiongkok, Kebijakan Luar Negeri, Sanksi Ekonomi, Jepang. On August 24, 2023 marked the first time for Japan to dispose the waste from the Fukushima Daiichi nuclear power plant into the Pacific Ocean. This action received a rejection from other countries, including China, which is one of Japan's closest countries in the East Asia region. This research uses qualitative research and descriptive analysis with the data collected and analyzed from secondary data. The analysis of this research is based on William D. Coplin's theory where every foreign policy can be seen as the result of three categories of considerations that influence the foreign policies. There is an influence of policy influencers which are the supporting factors of a foreign policy that influence foreign policy. The concept of national interest also explains that each country pursues their own national interests which cause interconnected consequences between one country and another. The results of this study show that China's response to establish foreign policy through economic sanctions, which is a suspension of seafood imports from Japan based on 1) Bureaucratic Influencer, 2) Partisan Influencer, 3) Interest Influencer, and 4) Mass Influencer which reflects the sensitivity of the issue of nuclear waste disposal into the sea for Chinese society. Keywords: China, Foreign Policy, Economic Sanctions, Japan.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 322 Hubungan negara dengan kelompok terorganisir dan anggotanya 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 324 Proses politik |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | 2308514307 . Digilib |
Date Deposited: | 16 Dec 2024 06:40 |
Terakhir diubah: | 16 Dec 2024 06:40 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/80740 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |