ASESMEN KUALITAS AIR PADA TAMBAK PEMBESARAN BENIH UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) BERDASARKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN WATER QUALITY INDEX

Rahmawaty, Rahmawaty (2024) ASESMEN KUALITAS AIR PADA TAMBAK PEMBESARAN BENIH UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) BERDASARKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN WATER QUALITY INDEX. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (99Kb) | Preview
[img] File PDF
2. TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Provinsi Lampung adalah penghasil udang terbesar di Indonesia. Salah satu kegiatan budidaya udang yang menentukan keberhasilan produksi udang adalah PT. Citra Larva Cemerlang yang menyediakan benih udang yang berkualitas, berlokasi di Kalianda, Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air pada tambak pembesaran benih udang dengan pengelompokan parameter prioritas penting dalam penentuan kualitas air. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data pengamatan in situ, hasil analisis di Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi (LTSIT), hasil wawancara, observasi lapangan, dan pengisian kuesioner. Metode analisis data untuk mengetahui kualitas air adalah dengan membandingkan data hasil uji dengan baku mutu air. Dalam mengelompokkan parameter, digunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan penilaian kualitas air dengan Canadian Council of Ministers of the Environment Water Quality Index (CCME WQI). Hasil yang diperoleh pH (8,03-8,25), suhu (24,24-28,16 οC), salinitas (31,2-33,4%), dan oksigen terlarut (6,6-7,3 mg/L), kekeruhan (0-2,3 NTU), Total Suspended Solid (TSS) berkisar antara 0,33-0,46 mg/L, amonia (0-0,8 mg/L), fosfat (0,01-0,22 mg/L), nitrat (0,16-0,32 mg/L), Biological Oxygen Demand (BOD) berkisar antara 0,77-4,68 mg/L), dan logam berat (Cr, Cd, Cu, Pb, Zn, Ni) yang rata-rata nilainya melebihi baku mutu, hanya kandungan logam Cu tidak melebihi baku mutu air. Analisis parameter kualitas air menggunakan AHP dan CCME WQI menunjukkan bahwa sampel air memiliki kualitas air yang kurang baik. sehingga memerlukan perbaikan kualitas air. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan aerasi, penggantian air secara rutin, pengangkatan lumpur, penggunaan probiotik dan pemantauan rutin terhadap parameter kualitas air untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Kata kunci: Kualitas air, pembenihan, udang vaname, AHP, WQI

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika
500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 540 Kimia dan ilmu yang berhubungan
Program Studi: FAKULTAS MIPA > Prodi Magister Ilmu Kimia
Pengguna Deposit: 2308072398 . Digilib
Date Deposited: 20 Dec 2024 01:40
Terakhir diubah: 20 Dec 2024 01:40
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/80918

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir