Diplomasi Haji Agus Salim Dalam Menjalin Hubungan Bilateral Indonesia-Mesir Tahun 1947-1948

Aditya Fitrial, Nugroho (2024) Diplomasi Haji Agus Salim Dalam Menjalin Hubungan Bilateral Indonesia-Mesir Tahun 1947-1948. Keguruan dan ilmu Pendidikan , Universitas Lampung . (Submitted)

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (58Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (879Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (575Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Diplomasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses interaksi antarbangsa dalam rangka mencapai kesepakatan dan menjaga hubungan baik. Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah upaya diplomasi yang dilakukan oleh Haji Agus Salim dalam menjalin hubungan bilateral antara Indonesia dan Mesir pada tahun 1947-1948. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang terdiri dari pertama heuristik, yaitu pengumpulan sumber primer dan sekunder, baik secara online melalui laman Delpher, Google Scholar dan Google Book, serta secara langsung dengan mengunjungi berbagai tempat, seperti Perpustakaan Daerah Lampung, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Arsip Negara Republik Indonesia dan Perpustakaan Universitas Lampung. Kemudian, yang kedua Kritik Internal dan Eksternal, ketiga Interpretasi dan yang keempat Historiografi. Hasil penelitian menunjukan,. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diplomasi Haji Agus Salim melibatkan tiga strategi utama. Pertama, negosiasi langsung dengan pejabat-pejabat penting Mesir untuk mendapatkan dukungan politik. Kedua, penyampaian pidato di tiga tempat berbeda di Mesir dengan menggunakan tiga bahasa yang berbeda, bertujuan untuk memperkuat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dan tokoh berpengaruh di Mesir. Ketiga, perumusan dan penandatanganan Perjanjian Persahabatan Indonesia- Mesir, yang menjadi dasar pengakuan resmi Mesir atas kemerdekaan Indonesia serta komitmen untuk menjalin kerjasama diplomatik dan perdagangan antara kedua negara. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran Haji Agus Salim sangat signifikan dalam membangun hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Mesir, di mana diplomasi yang efektif, pidato inspiratif, dan penandatanganan perjanjian strategis menjadi kunci keberhasilannya. Kata Kunci: Diplomasi, Agus Salim, Hubungan Bilateral, Indonesia, Mesir.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 900 Sejarah dan Geografi > 902 Aneka ragam sejarah
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: 2308723086 . Digilib
Date Deposited: 30 Dec 2024 04:24
Terakhir diubah: 30 Dec 2024 04:24
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/81016

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir