ANALISIS PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA YANG HASIL TES URINENYA NEGATIF (Studi Putusan Nomor 49/Pid.Sus/2022/PN.Kot)

TALITHA , SALSABILLA SAMAD (2025) ANALISIS PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA YANG HASIL TES URINENYA NEGATIF (Studi Putusan Nomor 49/Pid.Sus/2022/PN.Kot). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (16Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3711Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (3710Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Keterbatasan pengetahuan riwayat latar belakang pelaku, ketentuan peraturan perundang-undangan yang tidak memberikan batasan jelas mengenai lingkup penegakan hukum bagi tindak pidana narkotika. Aparat penegak hukum tanpa disadari sering kali menjerat pelaku yang dasarnya hanya sebatas penyalahgunaan narkotika untuk diterapkan ketentuan Pasal 114 dan Pasal 112 Undang-Undang Narkotika. Salah satu hal penting untuk mengetahui secara pasti pelaku menggunakan narkotika yaitu berdasarkan urine, namun tidak semua pelaku memiliki hasil tes urine positif dikarenakan kandungan tes urine tersebut hanya dapat diketahui dalam kurun waktu tertentu. Pada penelitian ini akan menganalisis pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang hasil tes urinenya negatif. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah dasar hukum Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang hasil tes urinenya negatif? dan Apakah konsepsi ideal terhadap pertimbangan hukum Hakim dalam mengkualifikasikan pelaku penyalahgunaan narkotika yang memiliki hasil tes urine negatif sebagai tindak pidana penyalahgunaan narkotika? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pola metode yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Narasumber dalam penelitian ini ialah Hakim di Pengadilan Negeri Kota Agung, Hakim di Pengadilan Tinggi Tanjungkarang, Jaksa Penuntut Umum di Pringsewu, dan Dosen Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Data tersebut akan diolah melalui tahap seleksi data, klasifikasi data, dan sistematisasi data. Data yang sudah diolah akan disajikan dalam bentuk uraian dan akan dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan menunjukkan bahwa pertimbangan hukum Hakim dalam menilai seorang pelaku penyalahguna narkotika yang memiliki hasil tes urin negatif tidak hanya menilai fakta tersebut dengan aspek yuridis belaka, melainkan juga mempertimbangkan keseluruhan dengan aspek filosofis dan sosiologisnya yang dihubungkan dengan mens rea serta kewajaran jumlah barang bukti pelaku tersebut, dimana ini penting guna diperoleh suatu konsepsi ideal dalam penjatuhan pemidanaan yang digunakan bagi Hakim dalam menjatuhkan putusannya. Saran yang ditujukan dalam penelitian ini yaitu diperlukan integrasi atau keselarasan baik secara aturan maupun pelaksanaan mengenai ketentuan bagi pelaku tindak pidana narkotika, khususnya terhadap menilai dan menentukan mengenai pidana bagi pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang hasil tes urinenya negatif, dimana utamanya dengan merevisi Undang-Undang Narkotika yang berlaku saat ini agar terciptanya keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan. Kata Kunci: SEMA, Pertimbangan Hukum Hakim, Penyalahgunaan, Narkotika Limited knowledge of the perpetrator's background history and statutory provisions that do not provide clear boundaries regarding the scope of law enforcement for narcotics crimes. Law enforcement officers often unknowingly ensnare perpetrators who are basically only limited to narcotics abuse to apply the provisions of Article 114 and Article 112 of the Narcotics Law. One important thing to determine with certainty whether a perpetrator uses narcotics is based on urine tests, however not all perpetrators have positive urine test results because the content of the urine test can only be detected within a certain period. This research will analyze the judge's legal considerations in imposing criminal penalties against perpetrators of narcotics abuse whose urine test results are negative. The research problems in this study are what is the legal basis for judges in imposing criminal penalties against perpetrators of narcotics abuse whose urine test results are negative? and What is the ideal conception of the judge's legal considerations in qualifying perpetrators of narcotics abuse who have negative urine test results as narcotics abuse crimes? The research method used in this study employs both normative juridical and empirical juridical methods. The data used consists of primary and secondary data. The informants in this study are Judges at the Kota Agung District Court, Judges at the Tanjungkarang High Court, Public Prosecutors in Pringsewu, and Lecturers from the Criminal Law Department of the Faculty of Law, University of Lampung. The data will be processed through stages of data selection, data classification, and data systematization. The processed data will be presented in descriptive form and will be analyzed qualitatively. Based on the research discussion, the results show that the judge's legal considerations in assessing a narcotics abuse perpetrator with negative urine test results do not only evaluate these facts from a purely juridical aspect but also consider the overall philosophical and sociological aspects connected with mens rea and the reasonableness of the amount of evidence from the perpetrator. This is important to obtain an ideal conception in imposing penalties that judges use in delivering their verdicts. The recommendations addressed in this research are that integration or harmony is needed both in rules and implementation regarding provisions for narcotics crime perpetrators, particularly in assessing and determining criminal penalties for perpetrators of narcotics abuse with negative urine test results, primarily by revising the current Narcotics Law to create justice, legal certainty, and utility. Keywords: SEMA, Judge's Legal Considerations, Abuse, Narcotics.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: 2308028208 . Digilib
Date Deposited: 20 Jan 2025 04:49
Terakhir diubah: 20 Jan 2025 04:49
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/81239

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir