Fauzan, Naufal Dani (2024) PENGARUH TARAF KONSENTRASI PASTA AUKSIN DAN PELUKAAN BAHAN SETEK TERHADAP PRODUKSI UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) PADA KLON YANG BERBEDA. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (5Mb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (4Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) telah menjadi tren ekonomi global untuk menjawab tantangan perubahan iklim. Produksi ubikayu Indonesia terus mengalami penurunan dalam satu dekade belakangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ubi kayu adalah aplikasi auksin untuk memacu pembentukan akar, yang dapat meningkatkan jumlah akar produktif serta pelukaan setek untuk mempermudah masuknya auksin ke setek batang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui respon perbedaan klon terhadap berbagai konsentrasi NAA+IBA (1:1) dalam meningkatkan pertumbuhan dan pengakaran ubikayu, mengetahui pengaruh pelukaan dan taraf konsentrasi NAA dan IBA dalam meningkatkan pertumbuhan dan pengakaran ubikayu. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 9 perlakuan (3x3) yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan pada percobaan ini terdiri dari faktor pertama adalah jenis klon ubikayu, yaitu; K1=klon Garuda, K2=klon Kasetsart, dan K3=klon Roti. Faktor kedua adalah taraf konsentrasi kombinasi NAA dan IBA, yang terdiri dari A0=0 ppm auksin atau kontrol, A1=NAA+IBA (1:1) 1000 ppm, dan A2=NAA+IBA (1:1) 2000. Percobaan kedua menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 10 perlakuan (2x5) yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pelukaan, yang terdiri dari P0=tanpa keratan dan P1=2 keratan,. Faktor kedua adalah jenis dan konsentrasi auksin, yang terdiri dari A0=0 ppm auksin, A1=1000 ppm NAA, A2=2000 ppm NAA, A3=1000 ppm IBA, dan A4=2000 ppm IBA. Variabel pengamatan percobaan I dan II sama yaitu yang jumlah daun, bobot segar daun, tinggi tanaman, bobot segar batang, jumlah total akar, jumlah akar produktif, bobot akar produktif, dan bobot total tanaman yang diamati pada 4 dan 8 bulan setelah tanam. Hasil penelitian yang didapatkan adalah terdapat respon pertumbuhan yang berbeda pada masing-masing klon yang diuji dengan jumlah akar produktif terbanyak pada klon Kasetsart. Aplikasi kombinasi NAA+IBA (1:1) 1000 ppm maupun 2000 ppm signifikan meningkatkan bobot segar daun, tinggi tanaman, bobot segar batang, jumlah total akar, dan jumlah akar produktif ubikayu dibandingkan kontrol pada 8 bulan setelah tanam. Hasil percobaan II menunjukkan bahwa pada umur 8 BST, aplikasi NAA atau IBA baik pada konsentrasi 1000 ppm maupun 2000 ppm secara signifikan meningkatkan jumlah dan bobot akar produktif ubikayu klon Garuda. Peningkatan konsentrasi NAA 1000 ppm menjadi 2000 ppm tidak diikuti oleh peningkatan pertumbuhan dan hasil. Namun lain halnya dengan IBA, peningkatan konsentrasi IBA di 1000 ppm menjadi 2000 ppm pada klon Garuda menghasilkan rata-rata jumlah dan bobot akar produktif yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi 1000 ppm, sehingga secara keseluruhan aplikasi IBA 2000 ppm menghasilkan jumlah dan bobot akar produktif ubikayu klon Garuda yang tertinggi. Kata kunci: Ubikayu, NAA, IBA, konsentrasi, klon, Garuda, Kasetsart, Roti
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Agronomi |
Pengguna Deposit: | 2308163740 . Digilib |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 06:35 |
Terakhir diubah: | 23 Jan 2025 06:35 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/81300 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |