POLA KANDIDASI CALON ANGGOTA LEGISLATIF PADA PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2024 (Studi Komparasi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera Lampung Dapil 6)

IRMA , RACHMAYANI (2024) POLA KANDIDASI CALON ANGGOTA LEGISLATIF PADA PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2024 (Studi Komparasi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera Lampung Dapil 6). Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (13Kb) | Preview
	File PDF TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1865Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF TESIS FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (1657Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini membahas kandidasi calon anggota legislatif yang dilakukan oleh PKS dan Partai Demokrat dalam Pemilihan Legislatif 2024, khususnya di Dapil 6 Lampung, dengan menggunakan teori Hazan dan Rahat (2010) tentang pola kandidasi. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan perbandingan. Informan meliputi pengurus struktural PKS dan Demokrat serta calon anggota legislatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian, dan verifikasi. Hasil penelitian menemukan bahwa 1) Pada aspek calon; PKS lebih inklusif dalam proses pencalonan. Sementara Demokrat mengutamakan tokoh eksternal yang memiliki popularitas tinggi. 2) Berdasarkan aspek pembuat keputusan; PKS mempercayakan proses seleksi kepada BP3, dengan penetapan akhir yang dilakukan oleh DPW. Di Demokrat, Bappilu tingkat pusat menetapkan DCS dengan hak prerogatif Ketua Umum untuk penetapan akhir. 3) Di mana Calon Diputuskan; Proses seleksi PKS bersifat desentralistik di tingkat DPW, sementara Demokrat menggunakan kombinasi desentralistik di tingkat daerah (DPD/DPC) dan sentralistik di DPP, dengan keterlibatan pusat dalam tahap akhir. 4) Pada aspek, bagaimana calon diputuskan: PKS menggunakan metode penunjukan berdasarkan dukungan massa, tanpa proses pemilihan internal yang ketat. Sebaliknya, Demokrat mengedepankan suara terbanyak murni, di mana nomor urut tidak terlalu signifikan tetapi bergantung pada popularitas calon. Perbandingan pola kaderisasi PKS dan Demokrat menunjukkan bahwa PKS cenderung lebih inklusif dan desentralistik dalam proses pencalonan, sedangkan Demokrat lebih selektif, sentralistik, dan mengutamakan popularitas calon. Kata kunci: Kandidasi, Partai Demokrat, PKS, Pemilu Legislatif 2024 This study discusses of legislative candidate candidacy carried out by PKS and the Demokrat Party in the 2024 Legislative Election, especially in Electoral District 6 Lampung, using the theory of Hazan and Rahat (2010) on candidacy patterns. The research method is descriptive qualitative with a comparative approach. Informants include structural administrators of PKS and Demokrat as well as legislative candidates. Data were collected through interviews, observations, and documentation, then analyzed by data reduction, presentation, and verification. The results of the study found that 1) In terms of candidates; PKS is more inclusive in the nomination process. While Demokrat prioritize external figures who have high popularity. 2) Based on the aspect of decision makers; PKS entrusts the selection process to BP3, with the final determination made by DPW. In Demokrat, the central Bappilu determines the DCS with the prerogative of the General Chairperson for the final determination. 3) Where Candidates Are Decided; The PKS selection process is decentralized at the DPW level, while the Demokrat use a combination of decentralization at the regional level (DPD/DPC) and centralization at the DPP, with central involvement in the final stage. 4) In terms of how candidates are decided: PKS uses a method of appointment based on mass support, without a strict internal selection process. In contrast, the Demokrat prioritize pure majority votes, where the serial number is not too significant but depends on the popularity of the candidate. A comparison of the PKS and Demokrat cadre formation patterns shows that PKS tends to be more inclusive and decentralized in the nomination process, while the Demokrat are more selective, centralized, and prioritize the popularity of the candidate. Keywords: Candidacy, Demokrat Party, PKS, 2024 Legislative Elections

Jenis Karya Akhir:	Tesis (Masters)
Subyek:	300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
Program Studi:	Fakultas ISIP > Prodi Magister Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit:	2308451395 . Digilib
Date Deposited:	23 Jan 2025 03:52
Terakhir diubah:	23 Jan 2025 03:52
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/81338

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir