KELIMPAHAN MIKROPLASTIK PADA AIR DAN BIOTA LAUT DI PERAIRAN PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG

NURMAYA , TRI BANOWATI (2024) KELIMPAHAN MIKROPLASTIK PADA AIR DAN BIOTA LAUT DI PERAIRAN PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (3314Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3734Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3735Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Produksi sampah di Kota Bandar Lampung pada tahun 2020-2023 mengalami ke-naikan setiap tahunnya dari 276.679 menjadi 287.057 ton/tahun. Berdasarkan total sampah tersebut, sebanyak 8.444 ton/tahun sampah masuk ke perairan pesisir Ko-ta Bandar Lampung. Sampah plastik di perairan dapat terdegradasi hingga meng-hasilkan partikel mikroplastik yang dapat berdampak buruk terhadap biota laut, sistem rantai makanan, dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan meng-identifikasi karakteristik dan kelimpahan mikroplastik pada sampel air, sedimen, dan biota. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2024 pada 4 stasiun yaitu Pulau Pasaran (Stasiun 1), Kelurahan Keteguhan (Stasiun 2), Pantai Suka-raja (Stasiun 3), dan Kelurahan Karang Maritim (Stasiun 4). Sampel biota yang diambil terdiri atas kerang darah, kerang hijau, ikan layur, ikan kembung, dan ikan kurisi. Sampel yang telah diambil, kemudian dianalisis di laboratorium me-lalui tahap persiapan sampel, destruksi material organik, penyaringan, dan pe-ngamatan. Mikroplastik yang ditemukan terdiri atas bentuk fiber, film, fragmen, foam, dan pellet yang memiliki ukuran < 1 mm. Warna mikroplastik terdiri atas hitam, biru, merah, ungu, putih, transparan, coklat, abu-abu, kuning, merah muda hijau toska, hijau, dan orange. Hasil FTIR pada sampel air, sedimen, dan biota terdapat 8 jenis polimer plastik yaitu high density polyethylene (HDPE), low den-sity polyethylene (LDPE), polivinyl clorida (PVC), polietilen tereptalat (PET), polistirena (PS), etilena vinyl asetat (EVA), polypropylene (PP), dan nilon. Kelimpahan mikroplastik tertinggi pada sampel air berada pada Pulau Pasaran (Stasiun 1) yaitu 97,7 partikel/m3, pada sampel biota kelimpahan tertinggi berada pada ikan layur (Trichiurus sp) yaitu 44,2 partikel/ind, dan pada sedimen kelim-pahan tertinggi pada Pantai Sukaraja (Stasiun 3) yaitu 1.280 partikel/kg. Upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik diperlukan untuk meminimalisir pencemaran plastik di wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung. Kata kunci: Air, sedimen, ikan ekonomis, kekerangan, mikroplastik, sedimen abstract Waste production in Bandar Lampung City in 2020-2023 increased annually from 276,679. to 287,057 tons/year. Based on the total waste, as much as 8,444 tons/ year of waste enter the coastal waters of Bandar Lampung City. Plastic waste in waters can degrade to produce microplastic particles that can have a negative impact on marine biota, the food chain system, and human health. This study aimed to identify the characteristics and abundance of microplastics in water, sediment, and biota samples. This study was conducted in May-July 2024 consisting of 4 stations, namely Pasaran Island (Station 1), Keteguhan Village (Station 2), Suka-raja Beach (Station 3), and Karang Maritim Village (Station 4). The biota samples taken consisted of blood cockles, green mussels, ribbon fish, mackerel, and kurisi fish. The samples that had been taken were then analyzed in laboratory through the stages of sample preparation, organic material destruction, filtration, and observation. Microplastics found consisted of fibers, films, frag-ments, foams, and pellets that were <1 mm in size. Microplastic colors consisted of black, blue, red, purple, white, transparent, brown, gray, yellow, pink, green, and orange. FTIR results on water, sediment, and biota samples showed 8 types of plastic polymers, namely high density polyethylene (HDPE), low density poly-ethylene (LDPE), polyvinyl chloride (PVC), polyethylene terephthalate (PET), polystyrene (PS), ethylene vinyl acetate (EVA), polypropylene (PP), and nylon. The highest abundance of microplastics in water samples was on Pasaran Island (Station 1) which was 97.7 particles/m3, in biota samples the highest abundance was in rinnon fish (Trichiurus sp) which was 44.2 particles/ind, and in sediment the highest abundance was on Sukaraja Beach (Station 3) which was 1,280 particles/kg. Efforts to increase public awareness of plastic waste management are needed to minimize plastic pollution in the coastal area of Bandar Lampung City. Keywords: Economic fish, microplastics, sediment, shellfish, water

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial
600 Teknologi (ilmu terapan)
600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Pascasarjana
Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Pascasarjana
Pengguna Deposit: 2308994206 . Digilib
Date Deposited: 24 Jan 2025 07:34
Terakhir diubah: 24 Jan 2025 07:34
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/81464

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir