PERAN DEWAN KEHORMATAN ADVOKAT DALAM KONFLIK ADVOKAT DAN KLIEN

Alian , Setiadi (2024) PERAN DEWAN KEHORMATAN ADVOKAT DALAM KONFLIK ADVOKAT DAN KLIEN. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (186Kb) | Preview
	File PDF TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1453Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1190Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Di Indonesia terdapat beberapa kasus pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh advokat. Pelanggaran kode etik merupakan pelanggaran atas kewajiban seorang advokat dalam melaksanakan tugasnya untuk membela hak-hak kliennya baik di dalam maupun di luar pengadilan. Kode Etik Advokat yang dibuat oleh PERADI dengan tujuan agar seorang advokat dapat menjalankan profesi “officium nobile” nya dengan baik dan bertanggung jawab, serta untuk menjaga dan meningkatkan profesionalitas seorang advokat, yang jadi permasalahan ketika Advokat melakukan hal yang tidak sesuai dengan kode etik dan ada unsur pidananya, bagaimanakah proses penyelesaian terhadap adavokat? Dalam penulisan tesis ini, Apakah Peran Dewan Kehormatan Advokat dalam konflik Advokat dan kliennya dan Peran kepolisian dalam menyelesaikan perkara pidana yang terjadi diantara advokat dengan klien nya. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan empiris. Penelitian Normatif dilakukan terhadap hal-hal yang bersifat teoritis asas-asas hukum, sedangkan pendekatan empiris yaitu dilakukan untuk mempelajari hukum dalam kenyataannya baik berupa pendapat, sikap dan perilaku hukum yang didasarkan pada identifikasai hukum dan efektifitas hukum, kemudian diolah dan dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Peran Dewan Kehormatan Advokat dalam konflik antara advokat dan klien serta memberikan rekomendasi hasil pemeriksaan pengadu ke DPC PERADI, apakah pengaduan terbukti adanya pelanggaran kode etik atau tidak dan jika terbukti melanggar kode etik maka akan diberikan sanksi etik dengan putusan ringan atau paling berat pemecatan dari Organisiasi Advokat. Serta peran kepolisian dalam menyelesaikan perkara pidana yang terjadi diantara advokat dengan klien nya dalam proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik pada kepolisian polda lampung. Saran dari penelitian ini DPC Peradi harus lebih aktif lagi dalam melakukan pengawasan pelanggaran Kode Etik dan pelanggaran Pidana yang dilakukan oleh Advokat, selain itu Peradi harus aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengingat masih banyak masyarakat yang belum tahu mengenai tindak pidana Advokat (malpraktik), sehingga masyarakat dapat turut aktif dalam mengawasi kinerja Advokat dan menjadi masyarakat yang pandai dalam memilih menggunakan jasa profesi Advokat demi tercapainya keadilan. Kata Kunci: Dewan Kehormatan, Kode Etik Advokat, Klien In Indonesia, there are several code of ethics violations cases that committed by advocates. The code of ethics violation is an infraction of an advocate's obligation in carrying out his duties to defend the rights of his clients both inside and outside the court. The Advocate’s Code of Ethics were created by PERADI aims to an advocate could carry out his "officium nobile" profession properly and responsibly, as well as protect and improve the professionalism of an advocate, which becomes a problem when an Advocate does something that is not in accordance with the code of ethics and there is a criminal element, how is the settlement process to advocates? In writing this thesis, What is the Role of the Advocate's Honorary Council in conflicts between Advocates and their clients and how the role of police resolve criminal cases that happen between advocates with their clients. This research uses a normative legal and empirical approach. Normative research is conducted on theoretical matters of legal principles, while the empirical approach is conducted to study the law in reality, both in the form of opinions, attitudes and legal behavior based on legal identification and legal effectiveness, then processed and analyzed. According to the results of the research and discussion, it can be concluded that the Role of the Advocate Honorary Council in conflicts between advocates and clients and give recommendations on the results of the complaint examination to the DPC PERADI, whether the complaint is proven to be a the code of ethics violation or not and if proven to violate the code of ethics, ethical sanctions will be given with a light decision or the most severe is dismissal from the Advocate Organization. and the role of police resolve criminal cases that happen between advocates and their clients in investigation and inquiry process carried out by investigators at the Lampung Regional Police. The suggestion from this research is that the DPC Peradi must be more active in supervising violations of the Code of Ethics and Criminal violations committed by Advocates, in addition Peradi must actively socialize to the community considering that there are still many people who do not know about criminal acts of Advocates (malpractice), so that the community can actively participate in supervising the performance of Advocates and become a smart community for choosing to use the services of the Advocate profession in order to achieve justice. Keywords: Honorary Council, Advocate’s Code of Ethics, Client

Jenis Karya Akhir:	Tesis (Masters)
Subyek:	300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
Program Studi:	Fakultas Hukum > Magister Hukum S2
Pengguna Deposit:	2308027851 . Digilib
Date Deposited:	30 Jan 2025 02:42
Terakhir diubah:	30 Jan 2025 02:42
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/81480

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir