KAJIAN FERMENTASI PAKAN MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN DAN STATUS KESEHATAN UDANG VANAME Litopenaeus vannamei (BOONE, 1931)

NUR , INDARIYANTI (2024) KAJIAN FERMENTASI PAKAN MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN DAN STATUS KESEHATAN UDANG VANAME Litopenaeus vannamei (BOONE, 1931). [Disertasi]

[img] File PDF (ABSTRAK NUR INDARIYANTI)
open[1]

Download (96Kb)
[img] File PDF (FILE FULL NUR INDARIYANTI)
open[1]
Restricted to Hanya staf

Download (96Kb) | Minta salinan
[img] File PDF (FILE FULL TANPA BAB PEMBAHASAN)
open[1]

Download (96Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Udang vaname merupakan salah satu komoditas unggulan akuakultur yang produksinya semakin meningkat karena permintaan pasar ekspor tinggi. Namun demikian, pembudi daya masih menghadapi berbagai kendala, terutama efisiensi pakan yang rendah, harga pakan yang terus meningkat, pertumbuhan udang lambat dan masalah serangan penyakit yang semakin banyak. Protein merupakan salah satu unsur penting pada sistem biologis yang berfungsi sebagai pembangun struktur dan berbagai senyawa biologis serta sebagai sumber energi. Berdasarkan hal tersebut, salah satu strategi yang dapat dilakukan dari aspek nutrisi untuk meningkatkan efisiensi pakan, pertumbuhan, dan kesehatan udang adalah fermentasi pakan dengan Rhizopus oligosporus. Enzim protease yang dihasilkan oleh R. oligosporus adalah enzim yang dapat memecah protein kompleks menjadi asam–asam amino yang diikat oleh peptida dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan rantai panjang protein. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pakan yang difermentasi dengan R. oligosporus terhadap kualitas nutrisi pakan, kinerja kecernaan, pertumbuhan, dan kesehatan udang vaname. Rangkaian penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait kualitas nutrisi pakan sebelum dan sesudah difermentasi menggunakan R. oligosporus. Pada penelitian ini fermentasi dilakukan dengan 2 ml suspensi spora (1 ×107 spora/ml) diinokulasikan ke dalam 100 g pakan udang. Selanjutnya diinkubasikan sesuai perlakuan pada suhu ruang. Perlakuan fermentasi sebagai berikut : A = fermentasi 24 jam, B = fermentasi 36 jam, C = fermentasi 48 jam, fermentasi = 60 jam dan kontrol (pakan tanpa difermentasi). Variabel yang dievaluasi pada penelitian tahap 1 : proksimat pakan, analisis asam amino dan analisis granula pakan dengan SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil penelitian Tahap 1 menunjukkan terjadi peningkatan kualitas nutrisi pakan yang difermentasi dengan R. oligosporus yaitu terjadi peningkatan kandungan protein dan asam amino. Perlakuan terbaik pada perlakuan C (fermentasi 48 jam) dengan persentase kenaikan protein sebesar 14,28 % dan peningkatan asam amino sebesar 33,28 % . Penelitian tahap kedua bertujuan untuk mengevaluasi pakan yang difermentasi terhadap kinerja kecernaan udang vaname. Pakan yang digunakan untuk uji kecernaan adalah pakan komersial yang telah difermentasi dengan R. oligosporus (penelitian Tahap 1). Udang vaname yang digunakan berasal dari hatchery UD. Mina Rahayu Kalianda Lampung Selatan, yang memiliki rata-rata bobot 5,36 ± 0,04 g. Setelah diaklimatisasi selama satu minggu, udang dipelihara dengan kepadatan 15 ekor per akuarium dan udang dipuasakan selama 24 jam sebelum perlakuan. Pakan uji yang diberikan sesuai perlakuan yang telah diberi 0,5 % Cr2O3 dan udang vaname diberi pakan sebanyak 3 kali sehari (07.00, 12.00 dan 16.00) secara at satiation. Feses mulai dikumpulkan pada hari ke 8 dan feses yang telah terkumpul dimasukkan ke dalam wadah yang tertutup rapat kemudian dimasukkan ke dalam freezer. Selanjutnya dikeringkan dalam oven yang telah dipanaskan sebelumnya pada suhu 110 °C selama empat hingga enam jam. Analisis Cr2O3 dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 350 nm. Variabel yang diamati adalah kecernaan protein, kecernaan total dan kecernaan energi. Hasil penelitian tahap 2 ini menunjukkan bahwa kinerja kecernaan protein, kecernaan total dan kecernaan energi pakan yang difermentasi lebih baik dibandingkan dengan pakan tanpa fermentasi. Hasil terbaik pada perlakuan pakan dengan fermentasi 48 jam, yaitu kecernaan protein sebesar 88,75 %, kecernaan total 76,26 % dan kecernaan energi 87,23 %. Penelitian tahap ketiga bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Udang uji yang digunakan merupakan udang vaname yang berasal dari UD. Mina Rahayu Kalianda Lampung Selatan. Udang uji yang digunakan berukuran 1,52±0,01 gram sebanyak 20 ekor/akuarium dan dipelihara selama 70 hari. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 4 kali sehari, yaitu pada pukul 07.00, 12.00, 17.00 dan 21.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pakan yang difermentasi secara signifikan dapat meningkatkan performa pertumbuhan udang dengan hasil terbaik pakan C (fermentasi 48 jam). Laju pertumbuhan spesifik sebesar 3,22 %, efisiensi pakan sebesar 88,68 %, retensi protein 87,35 % , FCR 1,13 dan THC 25,95 sel/mL Hasil seluruh tahapan penelitian ini menunjukkan bahwa pakan yang difermentasi dengan R. oligosporus dapat meningkatkan kualitas nutrisi pakan, kecernaan pakan dan selanjutnya mampu meningkatkan efisiensi pakan, kinerja pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Kata kunci : fermentasi, pakan, Rhizopus oligosporus, kecernaan, pertumbuhan, kesehatan, udang vaname ABSTRACT STUDY OF FEED FERMENTATION USING Rhizopus oligosporus ON GROWTH PERFORMANCE AND HEALTH STATUS OF PACIFIC WHITE SHRIMP Litopenaeus vannamei (BOONE, 1931) By NUR INDARIYANTI Pacific white shrimp is one of the leading aquaculture commodities whose production is increasing due to high export market demand. However, farmers still face various obstacles, especially low feed efficiency, increasing feed prices, slow shrimp growth, and increasing problems with disease attacks. Protein is an important element in biological systems because it functions as a builder of structures and various biological compounds and as an energy source. Based on this, one strategy that can be implemented from a nutritional perspective to increase feed efficiency, growth, and health in shrimp is feed fermentation with Rhizopus oligosporus. The protease enzyme produced by R. oligosporus is an enzyme that can break down complex proteins into amino acids that are bound by peptides and are more easily absorbed compared to long protein chains. The general objective of this research is to evaluate feed fermentation with R. oligosporus on the nutritional quality of the feed, digestibility performance, growth, and health of pacific white shrimp. This series of studies was carried out in three stages. The first stage of research aims to obtain information regarding the nutritional quality of feed before and after fermentation using R. oligosporus. In this study, fermentation was carried out with 2 ml of spore suspension (1 × 107 spores/ml) inoculated into 100 g of shrimp feed. Next, incubate according to the treatment at room temperature. Feed-fermentation treatments were as follows: A 24-hour fermentation, B 36-hour fermentation, C 48- hour fermentation, 60-hour fermentation, and control (without fermentation). Variabel evaluated in phase 1 research: feed proximate, amino acid analysis, and feed granule analysis using SEM (scanning electron microscope). The results of the research showed that there was an increase in the nutritional quality of fermented feed, namely an increase in protein and amino acid content. The best treatment was treatment C (48-hour fermentation), with a percentage increase in protein of 14.28 % and an increase in amino acids of 33.28 %. The second stage of research aims to evaluate fermented feed on the digestibility performance of pacific white shrimp. The feed used for digestibility testing is fermented commercial feed (Phase 1 research). The pacific white shrimp used came from the UD hatchery. Mina Rahayu Kalianda South Lampung, which has an average weight of 5.36 ± 0.04 g, After acclimatization for one week, the shrimp were kept at a density of 15 per aquarium, and the shrimp were fasted for 24 hours before treatment. The test feed given according to the treatment was 0.5 % Cr2O3, and the pacific white shrimp were fed three times a day (07.00, 12.00, and 16.00) at satiation. Feces begin to be collected on the 8th day, and the collected feces are put into a tightly closed container and then put into the freezer. Next, it is dried in a preheated oven at 110 °C for four to six hours. Cr2O3 analysis was carried out using a spectrophotometer with a wavelength of 350 nm. The Variabels observed were protein digestibility, total digestibility, and energy digestibility. The results of this phase 2 research showed that the performance of protein digestibility, total digestibility, and energy digestibility of fermented feed was better compared to unfermented feed. The best results in feed treatment with 48-hour fermentation were protein digestibility of 88.75 %, total digestibility of 76.26, and energy digestibility of 87.23 %. The third stage of research aims to evaluate the growth performance and health of pacific white shrimp. The test shrimp used were pacific white shrimp, which came from UD. Mina Rahayu Kalianda, South Lampung. The test shrimp used in this study were 20 shrimp with a size of 1.52 ± 0.01 grams/aquarium. Pacific white shrimp are kept for 70 days, and feeding is done at satiation. The frequency of feeding is four times a day, namely at 07.00, 12.00, 17.00, and 21.00 WIB. The research results showed that fermented feed treatment could significantly improve shrimp growth performance, with the best results on C feed (48-hour fermentation). Specific growth rate was 3.22 %, feed efficiency was 88.68 %, protein retention was 87.35 %, FCR was 1.13, and THC was 25.95 cells/ml. The results of all stages of this research show that feed fermented with R. oligosporus can improve the nutritional quality of feed and feed digestibility, and furthermore, fermented feed can improve feed efficiency, growth performance, and the health of pacific white shrimp. Keywords: fermentation, feed, Rhizopus oligosporus, digestibility, growth, health, pacific white shrimp

Jenis Karya Akhir: Disertasi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Doktor Ilmu Pertanian
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 25 Jan 2025 02:41
Terakhir diubah: 25 Jan 2025 02:41
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/81537

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir