Elisa , Claudia Simamora (2024) EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT 480 g/l TERHADAP PENGENDALIAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) BELUM MENGHASILKAN. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (507Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3480Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3324Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas pertanian utama penghasil minyak nabati di Indonesia. Salah satu faktor terhambatnya pertumbuhan kelapa sawit disebabkan oleh kepadatan gulma. Kepadatan gulma pada lahan tanaman budidaya menyebabkan terjadinya kompetisi antara gulma dengan tanaman, sehingga dapat menurunkan produktivitas tanaman budidaya. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian yang efektif yaitu menggunakan herbisida berbahan aktif isopropilamina glifosat. Penelitian dilaksanakan di perkebunan sawit Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, dan di Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dari Januari hingga April 2024. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan dan enam perlakuan, yaitu dosis herbisida isopropilamina glifosat 360, 480, 600, 720 g/ha, penyiangan manual, dan kontrol (tanpa pengendalian). Uji Barlett digunakan untuk menguji homogenitas data, Uji Tukey untuk additivitas data. Jika kedua asumsi telah memenuhi, maka data dapat dianalisis dengan sidik ragam dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% untuk menguji perbedaan nilai tengah tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Herbisida isopropilamina glifosat dosis 360 – 720 g/ha efektif dalam mengendalikan gulma total, gulma golongan berdaun lebar yaitu Praxelis clematidea, serta gulma golongan rumput yaitu Axonopus compressus, Paspalum conjugatum, dan Rotboellia exaltata. Asystasia gangetica terkendali pada dosis 600 – 720 g/ha, dan Borreria alata terkendali pada dosis 480 – 720 g/ha dipiringan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan hingga 12 MSA; (2) Aplikasi herbisida isopropilamina glifosat pada piringan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi gulma dominan dari Paspalum conjugatum menjadi Chromolaena odorata dosis 480 g/ha pada 4 MSA dan Paspalum conjugatum menjadi Imperata cylindrica dosis 600 g/ha pada 8 MSA; dan (3) Aplikasi herbisida isopropilamina glifosat pada piringan tanaman kelapa sawit tanaman belum menghasilkan tidak menyebabkan terjadinya fitotoksisitas. Kata kunci : Kelapa Sawit, Gulma, Isopropilamina Glifosat.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Agronomi |
Pengguna Deposit: | 2308215179 . Digilib |
Date Deposited: | 05 Feb 2025 01:52 |
Terakhir diubah: | 05 Feb 2025 01:52 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82027 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |