KONSENTRASI SAKSITOKSIN PARALYTIC SHELLFISH POISONING (PSP) PADA KERANG HIJAU Perna viridis (LINNAEUS, 1758) DI PERAIRAN LAUT JAWA

rizkiya annisa, Ayu Widyaningrum (2024) KONSENTRASI SAKSITOKSIN PARALYTIC SHELLFISH POISONING (PSP) PADA KERANG HIJAU Perna viridis (LINNAEUS, 1758) DI PERAIRAN LAUT JAWA. PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG .

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Rizkiya ans.pdf

Download (281Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI_ full rizkiya annisa_revisi - Rizkiya ans.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3524Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI_ full rizkiya annisa_revisi tanpa pembahasan - Rizkiya ans.pdf

Download (2972Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu jenis moluska yang bernilai ekonomis tinggi dan sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sumber protein hewani. Namun, konsumsi kerang hijau dapat menjadi ancaman kesehatan jika terkontaminasi oleh toksin berbahaya seperti saksitoksin yang menyebabkan paralytic shellfish poisoning (PSP). Saksitoksin adalah neurotoksin yang dihasil- kan oleh dinoflagellata dan dapat menyebabkan keracunan pada manusia. Peneliti- an ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi saksitoksin PSP pada kerang hijau yang dibudidayakan di perairan Pantai Utara Jawa, dengan menggunakan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Penelitian dilakukan di tiga lokasi perairan, yaitu Karangantu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten; Muara Angke, Kotamadya Jakarta Utara, DKI Jakarta; dan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi saksitoksin pada kerang hijau di ketiga lokasi berada di bawah batas cemaran yang ditetapkan oleh KEP.17/MEN/2004 tentang Sistem Sanitasi Kekerangan Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis hubungan antara kepadatan fitoplankton dengan parameter fisika dan kimia perairan di lokasi pengambilan sampel. Kata kunci: kerang hijau, saksitoksin, dinoflagellata, fitoplankton, enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) Green mussels (Perna viridis) are a type of mollusca that has high economic value and are often consumed by the public as a source of animal protein. However, the consumption of green mussels can be a health threat if they are contaminated with dangerous toxins such as saxitoxin, which causes paralytic shellfish poisoning (PSP). Saxitoxin is a neurotoxin produced by dinoflagellates and can cause poiso- ning in humans. This study aimed to analyze the concentration of PSP saxitoxin in green mussels cultivated in the waters of the North Coast of Java, using the En- zyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) method. The research was conduct- ed in three water locations, namely Karangantu, Regency Serang, Province Ban- ten; Muara Angke, Kotamadya North Jakarta, DKI Jakarta; and Ujungpangkah, Regency Gresik, Province East Java. The research results showed that the concen- tration of saxitoxin in green mussels in the three locations was below the contami- nation limits set by KEP.17/MEN/2004 concerning the Indonesian Shellfish Sani- tation System. Apart from that, this research also analyzed the relationship bet- ween phytoplankton density and the physical and chemical parameters of the waters at the sampling location. Keywords: green mussels, saxitoxins, dinoflagellates, phytoplankton, enzyme- linked immunosorbent assay (ELISA)

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Ilmu Kelautan
Pengguna Deposit: . . Yulianti
Date Deposited: 06 Feb 2025 05:16
Terakhir diubah: 06 Feb 2025 05:16
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82381

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir