PENGARUH KEMANDIRIAN FISKAL DAERAH, UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA, BELANJA MODAL, DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI 15 KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018-2022

Dwi , Ahmadi (2024) PENGARUH KEMANDIRIAN FISKAL DAERAH, UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA, BELANJA MODAL, DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI 15 KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018-2022. EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF Abstrak - Dwi Ahmadi - Dwi Ahmadi.pdf Download (18Kb) | Preview
	File PDF Skripsi Full - Dwi Ahmadi - Dwi Ahmadi.pdf Restricted to Hanya staf Download (2792Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF Skripsi Tanpa Pembahasan - Dwi Ahmadi - Dwi Ahmadi.pdf Download (2350Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kemandirian Fiskal Daerah (KEMFD), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Belanja Modal (BM), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai variabel independen/bebas terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PE) sebagai variabel dependen/terikat 15 Kabupaten Kota di Provinsi Lampung selama 2018-2022 menggunakan aplikasi E-Views 10 data panel. Uji terbaik dalam model regresi ini menggunakan Fixed Effect Model (FEM) dengan melalui Uji Chow. Secara parsial kemandirian fiskal daerah berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Upah minimum kabupaten/kota berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Belanja modal dan indeks pembangunan manusia berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara simultan variabel kemandirian fiskal daerah, upah minimum kabupaten/kota, belanja modal, dan indeks pembangunan manusia berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Kata Kunci: Belanja Modal, Indeks Pembangunan Manusia, Kemandirian Fiskal Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, dan Upah Minimum Kabupaten/Kota The aim of this research is to examine how regional fiscal independence, the regency/city minimum wage, capital expenditure, and the human development index—treated as independent variables—impact economic growth, which is the dependent variable, in 15 regencies/cities in Lampung Province during the period from 2018 to 2022, using the E-Views 10 panel data application. The best test for this regression model employs the Fixed Effect Model (FEM) through the Chow Test. The results indicate that regional fiscal independence positively and significantly affects economic growth. Conversely, the regency/city minimum wage has a significant negative impact on economic growth. Additionally, capital expenditure and the human development index exhibit a significant positive effect on economic growth. Overall, the simultaneous effects of regional fiscal independence, the regency/city minimum wage, capital expenditure, and the human development index significantly impact economic growth in the 15 districts/cities in Lampung Province. Keywords: Capital Expenditure, Human Development Index, Regional Fiscal Independence, Economic Growth, and Regency/City Minimum Wage

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi
Program Studi:	Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Ekonomi Pembangunan
Pengguna Deposit:	. . Yulianti
Date Deposited:	11 Feb 2025 04:28
Terakhir diubah:	11 Feb 2025 04:28
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82883

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir