SKRINING JAMUR AGENSIA HAYATI UNTUK MENEKAN PERKEMBANGAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (BPB) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Bagekinita , Br Brahmana (2024) SKRINING JAMUR AGENSIA HAYATI UNTUK MENEKAN PERKEMBANGAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (BPB) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
Bagekinita Br Brahmana_Abstrakk - Bagekinita Br Brahmana.pdf

Download (167Kb) | Preview
[img] File PDF
Bagekinita Br Brahmana_Full tanpa lampiran - Bagekinita Br Brahmana.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1911Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
Bagekinita Br Brahmana_full tanpa bab 4 tanpa dan lampiran - Bagekinita Br Brahmana.pdf

Download (978Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antagonis jamur Ganoderma boninense, pelarut fosfat, isolat terbaik, Plant Growth Promoting Fungi (PGPF) dan pengaruh aplikasi bifungisida untuk menekan serangan G. boninense secara in planta. Penelitian yang dilakukan meliputi pengujian antagonis G. boninense, antagonis dikelompokkan berdasarkan nilai penghambatan. Pengujian selanjutnya yaitu pelarut fosfat, pengujian ini dikelompokkan berdasarkan nilai indeks pelarut fosfat. Pengujian hipovirulen dilakukan terhadap empat isolat terpilih yang dikelompokkan berdasarkan skor Disease Severity Index (DSI). Pengujian Plant Growth Promoting Fungi (PGPF) menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengujian secara in planta dilakukan dengan mengaplikasikan formulasi biofungisida ke tanaman sawit dan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data yang diperoleh diuji Anova dan selanjutnya menggunakan uji DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 21 isolat jamur antagonis yang diuji penghambatan dan pelarut fosfat diperoleh empat isolat terbaik yang memiliki persentase penghambatan paling tinggi yaitu PHRE RKI U2.1, PNBE RKN U2.1, WT2 dan 9 PNRE A24 (1) PCA. 21 isolat jamur yang diuji, tidak terdapat jamur yang berperan sebagai pelarut fosfat. empat isolat jamur terpilih berasal dari genus Trichoderma sp. (PHRE RKI U2.1, PNBE RKN U2.1 dan WT2), dan 1 isolat berasal dari genus Penicillium sp. Pertumbuhan koloni jamur isolat terpilih menunjukkan hasil tiga isolat (PHRE RKI U2.1, PNBE RKN U2.1 dan WT 2) dapat memenuhi cawan, sedangkan isolat 9 PNRE A 24(1) PCA tidak dapat dihitung karena koloni jamur menyebar. Isolat PHRE RKI U2.1 dan PNBE RKN U2.1 memiliki kerapatan spora yang tinggi. Semua isolat terpilih yang dapat berkecambah 100% pada 12 jam setelah inkubasi. Keempat isolat terpilih bersifat hipovirulen, empat isolat terpilih diuji kemampuannya sebagai Plant Growth Promoting Fungi (PGPF). Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat beda nyata antara kontrol dengan perlakuan. Pengujian pengaruh aplikasi jamur antagonis terhadap keparahan penyakit pada daun dan keterjadian penyakit tanaman menunjukkan beda nyata antara kontrol dengan P1 (PHRE RKI U2.1) dan tidak berbeda nyata dengan P5 (heksakonasol). Dari pengujian pengaruh aplikasi jamur antagonis terhadap kemunculan badan buah Ganoderma menunjukkan hasil beda nyata antara kontrol dengan semua perlakuan. Pada variabel tinggi tanaman tidak terdapat beda nyata antara kontrol dengan perlakuan. Pengaruh aplikasi jamur antagonis terhadap kehijauan dan jumlah daun menunjukkan hasil beda nyata antara kontrol dengan perlakuan. Kata kunci: Ganoderma boninense, hipovirulen, in planta, pelarut fosfat, Plant Growth Promoting Fungi (PGPF).

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Ilmu Tanah
Pengguna Deposit: . . Yulianti
Date Deposited: 11 Feb 2025 07:42
Terakhir diubah: 11 Feb 2025 07:42
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83016

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir