ROSMA , NURZI (2024) EVALUASI SENSITIVITAS Colletotrichum spp. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI RAWIT TERHADAP BEBERAPA FUNGISIDA SINTETIK. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
Rosma Nurzi_Abstrak - ROSMA NURZI.pdf Download (31Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
Skripsi 9_TTD skripsi full - ROSMA NURZI.pdf Restricted to Hanya staf Download (2075Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
Skripsi 9_TTD skripsi dan tanpa bab pembahasan - ROSMA NURZI.pdf Download (1509Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman cabai, termasuk cabai rawit. Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum spp. Penyakit antraknosa dapat menyebabkan kehilangan hasil 50%-100%. Umumnya penyakit antraknosa dikendalikan dengan fungisida sintetik secara intensif. Penggunaan fungisida secara intensif dilaporkan mengakibatkan terjadinya penurunan sensitivitas (resistensi) pada jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penurunan sensitivitas jamur Colletotrichum spp. terhadap fungisida sintetik pada konsentrasi anjuran dan menentukan konsentrasi efektif fungisida yang dapat menekan Colletotrichum spp. penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan dari Maret 2024 hingga Juli 2024 di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Patogen antraknosa diisolasi dari empat lokasi di Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran. Hasil uji sensitivitas menggunakan konsenrasi anjuran menunjukkan bahwa semua isolat Colletotrichum spp. sudah resisten hingga sangat resisten terhadap fungisida propineb. Jamur Colletotrichum spp. dari lokasi tiga dan empat masih sensitif terhadap fungisida karbendazim, namun jamur Colletotrichum spp. dari lokasi satu dan dua sudah resisten. Jamur Colletotrichum spp. dari lokasi dua, tiga, dan empat masih sangat sensitif terhadap fungisida mankozeb, namun jamur Colletotrichum spp. dari lokasi satu sudah resisten sedang. Hasil uji penentuan konsentrasi efektif didapatkan bahwa Konsentrasi fungisida propineb untuk lokasi satu, tiga, dan empat adalah 5x konsentrasi anjuran, sedangkan untuk lokasi dua adalah 4x konsentrasi anjuran. Konsentrasi fungisida karbendazim untuk lokasi satu adalah 5x konsentrasi anjuran, sedangkan untuk lokasi dua adalah 2x konsentrasi anjuran. Konsentrasi fungisida mankozeb pada lokasi satu adalah 2x konsentrasi anjuran. Kata kunci: karbendazim, mankozeb, resistensi, propineb
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Proteksi Tanaman |
Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 11 Feb 2025 07:58 |
Terakhir diubah: | 11 Feb 2025 07:58 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83029 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |