NAURA , AISHA KLAEDA AUGUSTTUBELA (2025) HEDGING STRATEGY TIONGKOK DALAM PENERAPAN BELT AND ROAD INITIATIVE DI KAWASAN LAUT TIONGKOK SELATAN. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK - ASBTRACT.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2482Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1932Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Sengketa kawasan Laut Tiongkok Selatan yang terjadi dalam beberapa dekade lalu melibatkan negara-negara di sekitarnya. Tiongkok berperan sebagai aktor utama dalam sengketa tersebut disebabkan oleh adanya klaim teritorial Ninedash line oleh Tiongkok bahwa hampir seluruh kawasan Laut Tiongkok Selatan adalah milik Tiongkok. Klaim teritorial ini diiringi dengan ekskalasi asertivitas maritim Tiongkok di kawasan tersebut. Namun, di saat yang bersamaan, Tiongkok menginisiasikan kebijakan lintas batas yang disebut sebagai BRI yang di dalamnya menekankan pada kerja sama dan konektivitas. Adanya dua kebijakan yang bertentangan tersebut menjadi langkah Tiongkok dalam memenuhi kepentingannya di kawasan Laut Tiongkok Selatan. Penelitian in bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan kebijakan BRI serta untuk menganalisis kontradiksi yang muncul dari kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis eksplanatif. Penulis melakukan pengumpulan data sekunder yang dilakukan melalui buku, surat kabar, jurnal ilmiah, dan sejumlah laman di internet antara lain RAND, CSIS, dan IISS. Teori dan konsep yang digunakan ialah teori kebijakan luar negeri dan konsep hedging strategy dan asertivitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kontradiksi kebijakan BRI merupakan dampak penerapan yang penulis pandang sebagai hedging strategy pada dua kebijakan yang diterapkan di kawasan Laut Tiongkok Selatan untuk memenuhi kepentingan-kepentingan Tiongkok yang diupayakan melalui kebijakan luar negerinya. Selain itu, hasil penelitian juga melihat bahwa kemungkinan konflik akan berekskalasi manakala Tiongkok mempertahankan penggunaan hedging strategy. Kata Kunci: Strategi Hedging, Tiongkok, BRI, Laut Tiongkok Selatan, Kebijakan Luar Negeri
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | 2308880100 . Digilib |
Date Deposited: | 19 Feb 2025 01:53 |
Terakhir diubah: | 19 Feb 2025 01:53 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/84216 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |