DIPLOMASI PUBLIK AUSTRALIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA TAHUN 2013-2022

SALSABILA, (2024) DIPLOMASI PUBLIK AUSTRALIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA TAHUN 2013-2022. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK-ABSTRACT - Salsabila.pdf

Download (17Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - Salsabila.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1891Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Salsabila.pdf

Download (1167Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Australia dan Indonesia merupakan dua negara dengan kedekatan wilayah geografis, yang membuat terjadinya hubungan diplomatik diberbagai bidang. Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-14 sekaligus pasar ekspor terbesar ke-9 bagi Australia. Namun, hubungan Australia-Indonesia selama beberapa tahun ini telah mengalami berbagai dinamika politik, yang mengakibatkan beberapa kerja sama bilateral terputus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis diplomasi publik Australia dalam bidang pendidikan dan kebudayaan untuk mempererat hubungan dengan Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori soft power oleh Joseph Nye dan diplomasi publik oleh Jan Melissen. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan sumber data sekunder yang berasal dari website resmi Australian Government: Departement of Foreign Affairs and Trade, Australian Embassy of Indonesia, publikasi resmi, dan jurnal online. Peneliti juga menggunakan 3 tahapan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman, yaitu kondensasi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Australia memanfaatkan budaya, nilai-nilai politik, dan kebijakan luar negeri sebagai instrumen soft power. Melalui program-program seperti BRIDGE, Australia Awards, FSAI, AIYEP, dan festival- festival budaya, Australia mempromosikan citra negara yang positif, inovatif, dan demokratis. Selain itu, Australia secara konsisten menerapkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia dengan membangun jaringan alumni yang solid.Jika berkaca pada teori Jan Melissen, dalam pelaksanaannya diplomasi publik berjalan melalui jaringan hubungan internasional, dimana Australia memiliki aktor non-pemerintah (NGO) yang mendukung program-program dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Tidak hanya itu, diplomasi publik tersebut ditujukan pada publik asing untuk membantu meningkatkan kesepahaman antar budaya dan mempererat hubungan bilateral Australia-Indonesia yang memburuk. Diplomasi publik ini membantu Australia mempererat hubungannya dengan Indonesia dan menyebarkan aspek positif negara. Kata kunci: Australia, Diplomasi Publik, Indonesia, Kebudayaan, Pendidikan Australia and Indonesia are two countries with geographical proximity, which has led to diplomatic relations in various fields. Indonesia is Australia's 14th largest trading partner and 9th largest export market. However, the Australia-Indonesia relationship over the past few years has experienced various political dynamics, resulting in several bilateral cooperation being cut off. The purpose of this study is to analyze Australia's public diplomacy in the fields of education and culture to strengthen relations with Indonesia. This study uses the theory of soft power by Joseph Nye and public diplomacy by Jan Melissen. The method used in this study is a qualitative method with secondary data sources from the official website of the Australian Government: Department of Foreign Affairs and Trade, Australian Embassy of Indonesia, official publications, and online journals. Researchers also use 3 stages of data analysis techniques according to Miles and Huberman, namely data condensation, data presentation stage, and conclusion or verification stage. The results of this study indicate that Australia utilizes culture, political values, and foreign policy as soft power instruments. Through programs such as BRIDGE, Australia Awards, FSAI, AIYEP, and cultural festivals, Australia promotes a positive, innovative, and democratic image of the country. In addition, Australia consistently applies the values of democracy and human rights by building a solid alumni network. Reflecting on Jan Melissen's theory, in its implementation public diplomacy runs through an international relations network, where Australia has non-governmental actors (NGOs) that support programs in the fields of education and culture. Not only that, public diplomacy is aimed at foreign audiences to help improve intercultural understanding and strengthen the deteriorating bilateral relations between Australia and Indonesia. This public diplomacy helps Australia strengthen its relationship with Indonesia and spread the positive aspects of the country. Keywords: Australia, Public Diplomacy, Indonesia, Culture, Education

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: A.Md Cahya Anima Putra .
Date Deposited: 22 Feb 2025 02:12
Terakhir diubah: 22 Feb 2025 02:12
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/84981

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir