Gaizka , Sendy Nathania (2024) STATUS KEBERLANJUTAN WISATA SNORKELING DI PERAIRAN PAHAWANG, PESAWARAN, LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK (1).pdf Download (13Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL (2).pdf Restricted to Hanya staf Download (2607Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN (1).pdf Download (1462Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pulau Pahawang meraih peringkat 50 besar dalam nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Nominasi tersebut menyebabkan peningkatan kunjungan wisatawan yang dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan, khususnya resiko kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh aktivitas pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi status keberlanjutan wisata bahari snorkeling di Pulau Pahawang. (2) Menganalisis faktor yang memengaruhi indeks keberlanjutan wisata bahari snorkeling di Pulau Pahawang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada November 2023, di perairan Pulau Pahawang, Pesawaran, Lampung. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Analisis data yang digunakan adalah multidimensional scaling (MDS) dengan Rapfish, leverage, dan Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata bahari snorkeling di Pulau Pahawang memiliki nilai indeks keberlanjutan sebesar 74,17, hal tersebut mengindikasikan bahwa wisata bahari snorkeling termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan. Indeks keberlanjutan dan atribut yang paling memengaruhi yaitu: pada dimensi ekologi sebesar 62,72 (kecerahan perairan) dengan tingkat kecerahan mencapai 100%, dimensi ekonomi sebesar 81,04, (pendapatan rata-rata masyarakat) dengan rata-rata pendapatan masih tergolong rendah kurang dari Rp2.600.000/bln, dimensi sosial sebesar 74,48 (potensi konflik) dengan kategori baik karena tidak terdapat konflik pemanfaatan ruang, dimensi infrastruktur dan teknologi sebesar 84,15 (sarana dan prasarana pendukung) dengan kategori cukup karena terdapat 2 sarana dan prasarana pendukung, dan dimensi hukum dan kelembagaan sebesar 68,48 (partisipasi masyarakat) karena masyarakat tidak berpartisipasi secara aktif terhadap spot snorkeling. Analisis Monte Carlo menunjukkan titik plot di dalam gambar mengumpul di satu titik disimpulkan bahwa analisis ini memiliki kepastian. Pada diagram layang disimpulkan bahwa dimensi infrastruktur dan teknologi merupakan dimensi yang memiliki indeks keberlanjutan paling besar. Kata kunci: Pesawaran, Pulau Pahawang, Rapfish, snorkeling, status keberlanjutan.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Ilmu Kelautan |
Pengguna Deposit: | 2308030578 . Digilib |
Date Deposited: | 28 Feb 2025 02:56 |
Terakhir diubah: | 28 Feb 2025 02:56 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85118 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |