PENGGUNAAN HASIL ASESMEN TERPADU DALAM PENANGANAN PELAKU PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI PROVINSI LAMPUNG

SYIFA , MAHARANI (2025) PENGGUNAAN HASIL ASESMEN TERPADU DALAM PENANGANAN PELAKU PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS HUKUM , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (162Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2034Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (1981Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penanganan pelaku penyalahguna narkotika memerlukan pendekatan yang komprehensif, salah satunya melalui asesmen terpadu. Asesmen terpadu merupakan proses evaluasi yang melibatkan berbagai aspek, termasuk medis, psikososial, dan hukum, guna menentukan bentuk intervensi yang tepat bagi pelaku penyalahgunaan narkotika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan hasil asesmen terpadu dalam proses penegakan hukum dan rehabilitasi di Provinsi Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap instansi terkait, seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian, kejaksaan, serta lembaga rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asesmen terpadu merupakan mekanisme yang melibatkan tim hukum dan tim medis untuk menganalisis kondisi tersangka, meliputi tingkat keterlibatan dalam jaringan peredaran gelap narkotika dan tingkat ketergantungan narkotika. Hasil asesmen tersebut memberikan rekomendasi kepada hakim, apakah penyalahguna sebaiknya menjalani rehabilitasi atau mendapatkan sanksi pidana yang lebih berat. Namun, dalam praktiknya, penggunaan hasil asesmen terpadu sebagai dasar pertimbangan hukum masih menghadapi berbagai kendala. Beberapa hambatan yang ditemukan adalah kurangnya pemahaman aparat penegak hukum tentang pentingnya asesmen terpadu, keterbatasan sarana dan prasarana, serta kurangnya koordinasi antarinstansi terkait. Syifa Maharani Selanjutnya, terdapat juga kecenderungan beberapa aparat hukum untuk lebih mengutamakan pendekatan represif daripada pendekatan rehabilitatif, meskipun hasil asesmen telah merekomendasikan rehabilitasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa asesmen terpadu memiliki peran strategis dalam mendukung pendekatan keadilan restoratif dan rehabilitatif yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Namun, optimalisasi pelaksanaan asesmen terpadu sangat diperlukan agar hasilnya dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam sistem peradilan pidana. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini mencakup beberapa aspek penting untuk mendukung efektivitas penggunaan hasil asesmen terpadu dalam penanganan pelaku penyalahguna narkotika di Provinsi Lampung. Pertama, perlu adanya peningkatan pemahaman aparat penegak hukum mengenai konsep dan pentingnya asesmen terpadu. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan sosialisasi berkelanjutan yang menekankan bahwa asesmen terpadu bukan hanya prosedur administratif, melainkan instrumen penting dalam menciptakan keadilan restoratif. Pemahaman yang lebih baik akan mendukung keputusan hukum yang tidak hanya menghukum tetapi juga memulihkan. Kata Kunci: Asesmen Terpadu, Narkotika, Rehabilitasi.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: 2308882548 . Digilib
Date Deposited: 28 Feb 2025 04:03
Terakhir diubah: 28 Feb 2025 04:03
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85147

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir