Herlina , Utama (2024) STRATEGI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS II BANDAR LAMPUNG DALAM PEMENUHAN HAK BAGI ANAK YANG SEDANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) (Studi pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandar Lampung). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
Skripsi_Herlina Utama (Abstrak) - Herlina Utama.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI_HERLINA UTAMA(Tanpa Lampiran) - Herlina Utama.pdf Restricted to Hanya staf Download (1288Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
Skripsi Herlina (Tanpa Pembahasan) - Herlina Utama.pdf Download (1085Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Anak yang sedang berhadapan dengan hukum atau yang biasa disebut dengan ABH adalah anak yang sudah berumur 14 tahun dan belum 18 tahun yang sudah melakukan tindak pelanggaran hukum hingga dikenakan hukuman pidana. Bagi anak yang telah melakukan tindak pelangaran hukum dan sudah mendapatkan putusan hukuman pidana akan ditempatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), walaupun demikian sudah seharusnya ABH tetap mendapatkan hak mereka selayaknya anak pada umumnya. Hak yang dimaksud adalah hak beragama, hak kesehatan, hak pendidikan dan juga hak berkreasi. Pada penelitian ini akan membahas tentang apa saja bentuk hak yang diberikan kepada ABH dan bagaimana strategi LPKA dalam hal pemenuhan hak tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif disesuaikan dengan kompleksitas permasalahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pemenuhan hak dalam aspek beragama, kesehatan, pendidikan, dan juga berkreasi. Strategi pihak LPKA dalam melaksanakan pemenuhan hak tersebut adalah dengan menyediakan fasilitas yang berkaitan dengan berbagai hak yang telah dijelaskan. Kata Kunci : Hak ABH, strategi pemenuhan hak bagi ABH. Children who are in conflict with the law or usually referred to as ABH are children who are 14 years old and under 18 years old who have committed a criminal offense and are subject to criminal punishment. For children who have committed a criminal offense and have received a criminal punishment, they will be placed in a Special Development Institution for Children (LPKA), even though ABH should stillget their rights like any other child. The rights in question are religious rights, health rights, education rights and also creative rights. This study will discuss whatforms of rights are given to ABH and how the LPKA strategy is in terms of fulfillingthese rights. This research uses a qualitative approach tailored to the complexity of the problem. The results showed that there was a fulfillment of rights in the aspectsof religion, health, education, and also creativity. The strategy of the LPKA in implementing the fulfillment of these rights is to provide facilities related to the various rights that have been described. Keywords: ABH rights, strategies forfulfilling rights for ABH.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 301 Sosiologi dan antropologi |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 28 Feb 2025 08:13 |
Terakhir diubah: | 28 Feb 2025 08:13 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85237 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |