HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN KEBERLANJUTAN EKOLOGI, SOSIAL-BUDAYA DAN EKONOMI DALAM SKEMA HUTAN TANAMAN RAKYAT: STUDI KASUS DI KPH GEDONG WANI

Febby , Septiana (2024) HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN KEBERLANJUTAN EKOLOGI, SOSIAL-BUDAYA DAN EKONOMI DALAM SKEMA HUTAN TANAMAN RAKYAT: STUDI KASUS DI KPH GEDONG WANI. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (225Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2475Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2243Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dikembangkan dengan tujuan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan, menyediakan pasokan bahan baku kayu bagi kepentingan industri, dan upaya rehabilitasi kawasan hutan. Hubungan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan ekologi, sosial budaya dan ekonomi adanya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan yang masih rendah, hal ini dapat mempengaruhi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengelolaan HTR dan menganalisis hubungan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan ekologi, sosial budaya dan ekonomi. Penelitian dilakukan bulan September-November 2023 di KPH Gedong Wani. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini yaitu wawancara dengan 50 responden, obsevasi dan studi pustaka. Pengambilan sampel menggunakan cara simple random sampling dengan standar eror 15%. Analisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan HTR terdapat potensi sumber daya hutan untuk jenis usaha yang dikelola Gapoktan adalah tanaman kehutanan, tanaman pangan, agroforestri, perternakan, perikanan, hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan. Hubungan tingkat partisipasi masyarakat dengan tingkat keberlanjutan ekologi tidak signifikan yang nilai koefisien korelasi sebesar -0.009 artinya korelasi lemah. Hubungan tingkat partisipasi masyarakat dengan tingkat keberlanjutan sosial budaya signifikan yang nilai koefisien korelasi sebesar +0.370** artinya korelasi rendah. Hubungan tingkat partisipasi masyarakat dengan tingkat keberlanjutan ekonomi tidak signifikan yang nilai koefisien korelasi sebesar -0.044 artinya korelasi lemah. Perlu adanya pengembangan dari pemanfaatan lahan yang petani menanam dengan pola monokultur menjadi agroforestri kompleks. Selain itu, memberikan bantuan dan fasilitas pada petani terkait pengelolaan HTR yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi yang ada. Kata Kunci: agroforestri, hasil hutan bukan kayu, monokultur, tanaman kayu, tanaman pangan. Community Plantation Forest (HTR) is a plantation in production forests developed to increase communities' income around the forest, supplying wood raw materials for industrial purposes and efforts to rehabilitate forest areas. The relationship between community participation and ecological, socio-cultural, and economic sustainability is that community involvement in forest management is still low, affecting community welfare improvement. This study aimed to identify HTR management and analyze the relationship between community participation and ecological, socio-cultural, and economic sustainability. The research was conducted in September-November 2023 at KPH Gedong Wani. The research method used a quantitative approach supported by a qualitative approach. The data collection for this research was interviews with 50 respondents, observations, and literature studies. Sampling used simple random sampling with a standard error of 15%—analysis using the Spearman rank correlation test. The results showed that HTR management has the potential for forest resources for the types of businesses managed by Gapoktan: timber, crops, agroforestry, livestock, fisheries, nontimber products, and environmental services. The relationship between the level of community participation and the level of ecological sustainability is insignificant, with a correlation coefficient of -0.009, meaning that the correlation is weak. The relationship between the level of community participation and the level of socio-cultural sustainability is significant, with a correlation coefficient of +0.370**, meaning a low correlation. The relationship between the level of community participation and the level of economic sustainability is insignificant, with a correlation coefficient of -0.044, which means a weak correlation. Land use must be developed so farmers can plant monoculture patterns into complex agroforestry. In addition, assistance and facilities related to sustainable HTR management must be provided by utilizing existing potential. Keywords: agroforestry, non-timber forest products, monoculture, timber crops, food crops.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan)
600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit: 2308127010 . Digilib
Date Deposited: 03 Mar 2025 04:44
Terakhir diubah: 03 Mar 2025 04:44
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85239

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir