KETERKAITAN SPASIAL SEKTOR PARIWISATA KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA UTARA

Yusmanda , Endah Pangesti (2024) KETERKAITAN SPASIAL SEKTOR PARIWISATA KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA UTARA. EKONOMI DAN BISNIS , UNIVERSITAS LAMPUNG .

Preview	File PDF Yusmanda Endah Pangesti_ABSTRAK - Yusmanda Endah Pangesti.pdf Download (271Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI_YUSMANDA ENDAH PANGESTI-1811021055_Sebar Unila - Yusmanda Endah Pangesti.pdf Restricted to Hanya staf Download (3472Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI_YUSMANDA ENDAH PANGESTI-1811021055_Tanpa Pembahasan - Yusmanda Endah Pangesti.pdf Download (2135Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan spasial PDRB sektor pariwisata kabupaten/kota di Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Motode analisis yang digunakan Indeks Moran dengan data sekunder berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2016 - 2021. Berdasarkan hasil analisis tersebut, tiap-tiap lapangan usaha pada sektor pariwisata memiliki nilai Indeks Moran positif pada tahun 2016-2021, tetapi lapangan usaha penyedia akomodasi dan makan minum tahun 2021 memiliki nilai Indeks Moran yang negatif. Nilai Indeks Moran yang positif tersebut menunjukkan adanya pola spasial yang mengelompok, sedangkan pola spasial acak untuk lapangan usaha yang negatif. Berdasarkan hasil uji Z menunjukkan adanya autokorelasi spasial yang signifikan pada lapangan usaha PDRB sektor pariwisata antar kabupaten/kota di Sumatera Utara, tetapi pada lapangan usaha perdagangan tahun 2017 tidak terdapat autokorelasi spasial yang signifikan. Kata Kunci: Pariwisata, Indeks Moran, Autokorelasi Spasial This research aims to determine the spatial relationship of GRDP in the district/city tourism sector in North Sumatra. This research uses secondary data obtained from the North Sumatra Central Statistics Agency (BPS). The analysis method used is the Moran Index with secondary data in the form of Gross Regional Domestic Product (GRDP) for 2016 - 2021. Based on the results of this analysis, each business field in the tourism sector has a positive Moran Index value in 2016-2021, but the provider business field accommodation and food and drink in 2021 have a negative Moran Index value. A positive Moran Index value indicates a clustered spatial pattern, while a random spatial pattern for business fields is negative. Based on the results of the Z test, it shows that there is significant spatial autocorrelation in the GRDP business field in the tourism sector between districts/cities in North Sumatra, but in the trade business field in 2017 there was no significant spatial autocorrelation. Keywords: Tourism, Moran’s Index, Spatial Autocorrelation

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi
Program Studi:	Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Ekonomi Pembangunan
Pengguna Deposit:	. . Yulianti
Date Deposited:	03 Mar 2025 03:44
Terakhir diubah:	03 Mar 2025 03:44
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85279

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir