PERSEPSI, INTERAKSI SOSIAL, DAN POLA ADAPTASI KYAI DAN SANTRI DALAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PESANTREN MATHLAUL ANWAR, DESA CINTA MULYA, KECAMATAN CANDIPURO, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Pepi , Puspitasari (2024) PERSEPSI, INTERAKSI SOSIAL, DAN POLA ADAPTASI KYAI DAN SANTRI DALAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PESANTREN MATHLAUL ANWAR, DESA CINTA MULYA, KECAMATAN CANDIPURO, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Pepi Puspita.pdf

Download (3329Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL - Pepi Puspita.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3781Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN - Pepi Puspita.pdf

Download (3783Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Manusia dan lingkungan dalam perspektif Islam memiliki relasi yang sangat erat karena Allah SWT menciptakan alam ini termasuk di dalamnya manusia dan lingkungan dalam keseimbangan dan keserasian. Salah satu komunitas utama masyarakat Islam Indonesia adalah pesantren yang memiliki peran penting dalam mensosialisasikan pentingnya konservasi alam dan lingkungan. Pengetahuan mengenai pemanfaatan lahan serta pengelolaan lingkungan hidup akan membentuk persepsi Kyai dan Santri terhadap lingkungan. Oleh karena itu, kajian mengenai persepsi, interaksi sosial dan pola adaptasi Kyai dan Santri terhadap lingkungan hidup pesantren perlu dilakukan di Pesantren Mathlaul Anwar Desa Cintamulya Kabupaten Lampung Selatan. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di Pesantren Mathlaul Anwar Desa Cintamulya Lampung Selatan pada bulan April hingga Mei 2022. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui persepsi, interaksi sosial serta pola adaptasi Kyai dan Santri terhadap lingkungan hidup di pesantren. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan beberapa data primer dan juga sekunder. Penentuan sampel pengelola pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling terhadap Santri dan Kyai di pondok pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup di Pesantren Mathlaul Anwar melalui kegiatan hidroponik, kegiatan budidaya ikan lele, kegiatan bertani melon Inthanon, dan ternak Maggot membentuk solidaritas yang tinggi bagi para Kyai, Santri dan masyarakat sekitar pesantren. Persepsi Santri terhadap lingkungan hidup di pesantren adalah bahwa kegiatan pengelolaan di pesantren mudah untuk dipelajari, selain itu santri juga mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat. Persepsi Kyai terhadap pengelolaan lingkungan hidup adalah kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dapat menunjang keberhasilan visi misi pesantren, memberi wawasan tambahan bagi Santri untuk mandiri setelah lulus pesantren, bermanfaat untuk kemandirian pesantren dan masyarakat sekitar pesantren serta wadah bagi Santri untuk menerapkan pengetahuan dalam memanfaatkan serta merawat lingkungan hidup serta kegiatan pengelolaan lingkungan memberikan dampak yang baik bagi Santri dan masyarakat di sekitar pesantren. Interaksi antar Santri tinggi terkait kegiatan pengelolaan lingkungan yang ada yang terlihat setiap hari pada proses kegiatan pengelolaan sampah, perawatan melon inthanon, budidaya maggot dan juga lele. Interaksi antar santri adalah pola interaksi asosiatif yang mengarah pada keharmonisan berupa kerjasama, saling bertukar pikiran dan saling membantu untuk memenuhi kepentingan-kepentingan yang mereka miliki. Proses adaptasi terlihat ketika melakukan interaksi dengan budaya lain yaitu kebiasaan hidup para santri berupa penggunaan bahasa yang berbeda. Pola interaksi yang terjadi antara santri dengan Kyai memiliki pola interaksi asosiatif, mereka melakukan kerja sama (cooperation) untuk mencapai tujuan yang sama. Kyai berperan sebagai Patron yang berkewajiban untuk memberikan ilmu baik pengetahuan umum maupun religi, memberikan rasa aman, dan mengayomi para Santri, sedangkan santri berperan sebagai client yang memberikan loyalitas kepada Kyai sebagai hubungan timbal balik, Kyai tidak hanya berperan sebagai guru di pondok pesantren, namun juga sebagai sosok orang tua bagi Santri. Setiap Santri memiliki sifat tawadhlu’ atau patuh terhadap Kyai sebagai hasil dari budaya yang tumbuh di dalam pondok pesantren. Bentuk interaksi asosiatif antar Kyai meliputi kerja sama, kerja sama pada kegiatan gotong royong dan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup. Pada umumnya interaksi sosial antar Kyai yaitu saling menghormati satu sama lain dan saling bertukar ilmu mengenai pengelolaan lingkungan yang baik pada pedoman agama Islam. Rasa keingintahuan yang tinggi membuat diri sendiri bertahan dan menyesuaikan dengan rutinitas kegiatan selama berada di pondok pesantren. Keberadaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup di pesantren membuat para Santri lebih berinovasi untuk mengeluarkan ide serta kecakapan dalam merawat ekosistem di dalam pesantren. Pola adaptasi santri terhadap pengelolaan lingkungan dalam hal penyediaan bahan makanan. Pola adaptasi Kyai yaitu melakukan kontribusi terhadap perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Pesantren. Kata Kunci: Pola adaptasi, interaksi sosial, lingkungan, persepsi, pesantren. Humans and the environment have a very intimate relationship from an Islamic perspective because Allah SWT created all of nature, including humans and the environment, in balance. Pesantren are one of the most prominent communities in Indonesian Islamic society, and they play a vital role in promoting the value of nature and environmental conservation. Kyai and Santri's attitudes toward the environment will be influenced by their knowledge of land use and environmental management. Therefore, research on the perceptions, social interactions, and adaptation patterns of Kyai and Santri towards the pesantren living environment needs to be carried out at Mathlaul Anwar Cintamulya Village, South Lampung Regency. Data collection for this research was carried out at Mathlaul Anwar Pesantren, Cintamulya Village, South Lampung, from April to May 2022. The purpose of this research was to determine the perceptions, social interactions, and adaptation patterns of Kyai and Santri towards the environment in Pesantren. This research uses descriptive-qualitative methods by collecting some primary and secondary data. The determination of the manager sample in this research was carried out by purposive sampling of Kyai and Santri in Islamic Boarding School. The results showed that the management and utilization of the environment in Mathlaul Anwar Pesantren through hydroponic activities, catfish farming activities, Inthanon melon farming activities, and Maggot livestock will form high solidarity for Kyai, Santri and the community around Mathlaul Anwar Pesantren. Santri's perception of the environment in Mathlaul Anwar Pesantren is that management activities here are easy to learn, and besides that, Santri also fills their spare time with useful activities. Kyai's perception of environmental management is that environmental management activities can support the success of the pesantren's vision and mission, provide additional insight for santri to be independent after graduating from the pesantren, are useful to the pesantren's independence and the community around them, as well as provide a space for Santri to apply skills in utilizing and caring for the environment. Environmental management activities have a good impact on Santri and the community around the pesantren. Interaction among Santri is closely tied to existing environmental management operations, which can be witnessed on a daily basis in waste management processes, inthanon melons maintenance, maggot cultivation, and catfish farming. Kyai and Santri interact in an associative pattern, cooperating towards a common goal. Kyai operates as a patron, obligated to offer general and dependable knowledge, a sense of security, and protection to the santri, while the santri act as clients, providing allegiance to Kyai in a mutually beneficial relationship. Kyai not only acts as a teacher at the Islamic boarding school but also as a parent figure for Santri. Every Santri has the nature of tawadhlu', or obedient to Kyai, as a result of the culture that grows in the boarding school. Forms of associative interaction between Kyai include cooperation, cooperation in mutual cooperation activities, and environmental management activities. In general, social interactions between Kyai are characterized by mutual respect for each other and the exchange knowledge about good environmental management according to Islamic religious guidelines. High curiosity helps one survive and adjust to the routine activities while in boarding school. The existence of environmental management activities in pesantren makes Santri more innovative in terms of ideas and skills for caring for the ecosystem in the pesantren. The pattern of adaptation of Santri to environmental management in terms of providing food ingredients. Kyai's adaptation pattern is to contribute to the development of environmental management in the pesantren. Keywords: Adaptation, social interaction, environment, perception, Islamic Boarding School.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Ilmu Lingkungan
Pengguna Deposit: UPT . Siswanti
Date Deposited: 03 Mar 2025 03:56
Terakhir diubah: 03 Mar 2025 03:56
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85283

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir