PEMBUATAN MORTAR DENGAN PENAMBAHAN POLIMER POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) DAN ETHYLENE VINYL ACETATE (EVA) MENGGUNAKAN METODE PERENDAMAN SELAMA 21 DAN 28 HARI

Cahya , Salsabilla (2024) PEMBUATAN MORTAR DENGAN PENAMBAHAN POLIMER POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) DAN ETHYLENE VINYL ACETATE (EVA) MENGGUNAKAN METODE PERENDAMAN SELAMA 21 DAN 28 HARI. FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF 2017041005_Cahya Salsabilla_ Abstrak SKRIPSI - Cahya Salsabilla.pdf Download (12Kb) | Preview
	File PDF 2017041005_Cahya Salsabilla_SKRIPSI FULL (Tanpa Lampiran) - Cahya Salsabilla.pdf Restricted to Hanya staf Download (2464Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF 2017041005_Cahya Salsabilla_SKRIPSI Tanpa BAB Pembahasan - Cahya Salsabilla.pdf Download (1237Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Banyaknya limbah plastik yang berbahan Polyethylene Terephthalate (PET) dapat menyebabkan masalah polusi plastik. Maka salah satu pemanfaatannya yaitu digunakan sebagai subtitusi agregat pada mortar polimer. Mortar polimer terbuat dari campuran semen Portland, pasir, polimer polimer Polyethylene Terephthalate (PET), polimer Ethylene Vinyl Acetate (EVA), dan air. Penggunaan polimer Polyethylene Terephthalate (PET) berfungsi sebagai substitusi dari material pasir dengan variasi 0,2%; 0,5%; 0,8%; 1,1%; dan 1,4%. Sedangkan polimer Ethylene Vinyl Acetate (EVA) sebagai substitusi dari semen Portland dengan variasi 2%; 4%; 6%; 8%; dan 10%. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari substitusi polimer PET dan EVA dalam pembuatan mortar polimer. Semua bahan baku material dilakukan karakterisasi XRF, XRD, SEM-EDS, dan FTIR. Lalu, material tersebut dicampurkan dan dicetak dengan cetakan kubus 5×5×5 cm3 dan dibiarkan selama 24 jam. Setelah itu sampel direndam dengan waktu perendaman 21 hari dan 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai kuat tekan dari mortar polimer menurun seiring dengan peningkatan kandung polimer didalamnya. Namun, nilai kuat tekan pada mortar polimer dengan waktu perendaman 28 hari lebih optimum. Hasil karakterisasi XRF menunjukan senyawa paling dominan pada mortar polimer ialah SiO2 dan CaO yaitu sebesar 22,32% dan 47,97% dengan fasa dominan berupa calcite, quartz, corundum, dan hematite. Hasil analisis SEM-EDS menunjukkan bentuk morfologi dari mortar polimer dan unsur yang terdeteksi yaitu O, C, Ca, Si, Al, Fe, S, dan Mg. Hasil karakterisasi FTIR menunjukan panjang gelombang yang menandakan hadirnya gugus fungsi C-O, Si-O-Si, Si-O, dan O-H pada mortar polimer. Kata kunci: mortar polimer, polimer, karakterisasi, dan waktu perendaman. ii ABSTRACT MANUFACTURING MORTAR WITH THE ADDITION OF POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) AND ETHYLENE VINYL ACETATE (EVA) POLYMERS USING SOAKING METHOD FOR 21 AND 28 DAYS Oleh Cahya Salsabilla The abundance of plastic waste made from Polyethylene Terephthalate (PET) can cause plastic pollution issues. Therefore, one of its uses is as a substitute for aggregates in polymer mortar. Polymer mortar is made from a mixture of Portland cement, sand, Polyethylene Terephthalate (PET) polymer, Ethylene Vinyl Acetate (EVA) polymer, and water. The use of Polyethylene Terephthalate (PET) polymer serves as a substitute for sand material with variations of 0,2%, 0,5%, 0,8%, 1,1%, and 1,4%. Meanwhile, Ethylene Vinyl Acetate (EVA) polymer serves as a substitute for Portland cement with variations of 2%, 4%, 6%, 8%, and 10%. This research was conducted with the aim of determining the influence of substituting PET and EVA polymers in polymer mortar production. All raw material ingredients undergo XRF, XRD, SEM-EDS, and FTIR characterization. Then, the materials are mixed and molded into 5×5×5 cm3 cube molds and left for 24 hours. After that, the samples are immersed for soaking periods of 21 days and 28 days. Based on the research results, the compressive strength values of the polymer mortar decrease with increasing polymer content. However, the compressive strength values of the polymer mortar after 28 days of soaking are more optimal. The XRF characterization results indicate that the most dominant compounds in the polymer mortar are SiO2 and CaO, at 22,32% and 47,97% respectively, with the dominant phases being calcite, quartz, corundum, and hematite. The SEMEDS analysis results show the morphological form of the polymer mortar and the detected elements, namely O, C, Ca, Si, Al, Fe, S, and Mg. The FTIR characterization results indicate wavelengths that signify the presence of functional groups C-O, Si-O-Si, Si-O, and O-H in the polymer mortar. Keywords: polymer mortar, polymer, characterization, and soaking time.

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	500 ilmu pengetahuan alam dan matematika 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 530 Fisika
Program Studi:	FAKULTAS MIPA > Prodi Fisika
Pengguna Deposit:	UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited:	05 Mar 2025 07:37
Terakhir diubah:	05 Mar 2025 07:37
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85500

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir