MOULIDA , PUTRI WULANDARI (2024) PERANCANGAN PUSAT PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FEMINISME DI BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK_compressed - Moulida Putri.pdf Download (45Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL_compressed - Moulida Putri.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN_compressed - Moulida Putri.pdf Download (6Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tingginya kasus kekerasan dan banyaknya korban perempuan di Lampung tidak sebanding dengan minimnya pelayanan pemberdayaan yang tersedia di Lampung. Perempuan korban kekerasan tersebut membutuhkan fasilitas yang mampu mewadahi pemulihan trauma korban, menyediakan tempat perlindungan yang aman, perlindungan hukum, menciptakan ruang-ruang komunal dan kelas- kelas keterampilan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup serta mendorong keinginan melanjutkan hidup bagi perempuan korban kekerasan. Oleh karena itu dibutuhkan Pusat Pemberdayaan Perempuan Korban Kekerasan yang mengutamakan kenyamanan fasilitas maupun prasarana fisik bagi perempuan korban kekerasan sehingga proses pengembangan diri dapat berjalan lancar dan perempuan korban kekerasan tersebut dapat mengalihkan serta menyalurkan trauma mereka melalui kegiatan yang bermanfaat sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka. Dalam perancangan Pusat Pemberdayaan Perempuan Korban Kekerasan ini menggunakan pendekatan arsitektur feminisme dimana dalam fokus utama model pembangunannya memperhatikan kebutuhan ruang bagi perempuan serta menciptakan sebuah desain ruang yang memiliki karakter lembut dan elegan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu mewujudkan perancangan Pusat Pemberdayaan Perempuan Korban Kekerasan dengan memprioritaskan karakteristik arsitektur feminisme pada proses penerapannya ke desain. Pertama, pemisahan zona publik dan zona privat yang jelas. Kedua, memberikan suasana bangunan yang nyaman dan tenang. Ketiga, tone warna lembut dan hangat. Keempat, tata ruang luar hijau dan menggunakan material alami. Kelima, berintegrasi dengan lingkungan sekitar. Keenam, tampilan massa bangunan yang kokoh, sederhana, elegan dan indah. Ketujuh, menggunakan bidang lengkung yang dinamis. Kedelapan, memiliki elemen point of interest. Kesembilan, terdapat banyak bukaan serta material kaca. Kesepuluh, ornamen bangunan dengan karakteristik feminim. Kata Kunci : Kekerasan, Perempuan, Pusat Pemberdayaan, Arsitektur Feminisme ABSTRACT THE BUILDING DESIGN OF WOMEN’S EMPOWERMENT CENTER WITH FEMINISM ARCHITECTURE APPROACHMENT IN BANDAR LAMPUNG By MOULIDA PUTRI WULANDARI The high number of cases of violence and the large numbers of women victims in Lampung are not commensurate with the lack of empowerment services available in Lampung. Women who are victims of violence need facilities that can facilitate the recovery of trauma, provide safe shelter, legal protection, create communal spaces and skills classes to improve the quality of life and encourage the desire to continue living for women victims of violence. Therefore, there is a need for Women’s Empowerment Center that prioritizes comfortable facilities and physical infrastructure for women victims of violence so that the process of self-development can run smoothly and women victims of violence can divert and channel their trauma through activities that are beneficial and improve their quality of life. In designing Women’s Empowerment Center using feminism architecture approacment where the main focus of the construction model was paying attention to the space needs for women and creating a space design that had a soft and elegant character. The result of the research was to realize the design of the Women’s Empowement Center by prioritizing the characteristics of the architecture of feminism in the process of its application to the design. First, clear separation of public and private zones. Second, give the building a comfortable and quiet atmosphere. Third, soft and warm tones. Fourthly, the outer space layout is green and uses natural materials. Fifth, integrate with the surroundings. Sixth, a solid, simple, elegant, and beautiful mass building. Seventh, using dynamic curved fields. Eight, has the point of interest element. Ninth, there are lots of holes as well as glass material. Ten, ornaments of buildings with feminine characteristics. Keywords : Violence, Women, Empowerment Center, Feminism Architecture
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan 700 Seni, seni rupa, kesenian > 720 Arsitektur |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Arsitektur |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 06 Mar 2025 03:13 |
Terakhir diubah: | 06 Mar 2025 03:13 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85521 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |