Fisko , Arya Kamandanu (2024) ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI DAN STATUS KEANGGOTAAN DALAM MENINGKATKAN NILAI EKSPOR KELAPA 5 NEGARA PERWAKILAN KAWASAN PADA INTERNATIONAL COCONUT COMMUNITY (ICC). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
abstrak - fisko arya.pdf Download (100Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
3. SKRIPSI FULL Dengan Pembahasan - fisko arya.pdf Restricted to Hanya staf Download (2110Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI Full Tanpa Pembahasan - fisko arya.pdf Download (1711Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kelapa adalah komoditas unggulan di pasar internasional dengan produksi global mencapai 22.455.270 ton pada 2022. Negara-negara produsen kelapa yang mayoritas berstatus negara berkembang, telah memenuhi permintaan kelapa untuk lebih dari 180 negara. Dengan kesadaran akan tingginya permintaan dan potensi dari perdagangan kelapa dunia, negara-negara produsen yang berkontribusi lebih dari 90% ekspor kelapa dunia, membentuk Internasional Coconut Community (ICC). Organisasi ini memanfaatkan potensi perdagangan kelapa melalui program utamanya yakni ICG – COGENT. Program ini berhasil meningkatkan produksi dan kelapa global hingga tiga kali lipat, namun tidak seperti yang dialami oleh 5 negara perwakilan kawasan anggota ICC yang mengalami penurunan produksi dan nilai ekspor yang signifikan sejak program ini diluncurkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor produksi dan status keanggotaan dalam meningkatkan nilai ekspor lima negara perwakilan kawasan ICC. Konsep keunggulan komparatif dan institusi internasional digunakan untuk menganalisis aspek-aspek yang berkaitan dengan faktor produksi dan status keanggotaan terhadap nilai ekspor kelapa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menekankan alur logika deduktif, yang menganalisis pengaruh dengan metode regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan faktor produksi dan status keanggotaan memiliki pengaruh terhadap peningkatan nilai ekspor Indonesia, India, Papua Nugini, Pantai Gading dan Brazil sebagai negara-negara perwakilan kawasan ICC. Namun jika dilihat secara parsial, masing-masing sub variabel faktor produksi dan sub variabel status keanggotaan tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan nilai ekspor Indonesia, India, Papua Nugini, Pantai Gading dan Brazil. Kemudian penelitian ini menemukan bahwa Pantai Gading memiliki keunggulan komparatif di Vietnam, India di Amerika Serikat, dan Indonesia di Tiongkok. Kata Kunci: Kelapa, Produksi, Ekspor, Pengaruh, Institusi Coconut is the leading commodity in the international market with a global production reaching 22.455.270 tons in 2022. The Majority of coconut-producing countries, which are predominantly developing countries, have fulfilled the coconut demand for more than 180 countries. Recognizing the high demand and potential of global coconut trade, the producer countries, contributing more than 90% of the world’s coconut exports, formed the International Coconut Community (ICC). The organization leverages the potential of coconut trade through its main program, ICG-COGENT. This program has successfully tripled the global coconut production and exports, unlike the experience of five representative countries of the ICC region, which have seen a significant decline in production and export values since the program’s launch. This research aims to analyze the influence of production factors and the role of institutions in increasing the export value of five representative countries of the ICC region. The concepts of comparative advantage and international institutions are used to analyze aspects related to production factors and status of membership on coconut export value. This research used a quantitative approach emphasizing deductive logic flow, analyzing the influence using multiple linear regression methods. The result of this research shows that simultaneously, production factors and status of membership have an influence on increasing the export value of Indonesia, India, Papua New Guinea, Ivory Coast and Brazil as representative countries of the ICC region. Howaver when viewed partially, each sub-variable of production factors and sub-variable of status of membership do not have an influence on increasing the export value of Indonesia, India, Papua New Guinea, Ivory Coast and Brazil. The study further revealed that Ivory Coast holds a comparative advantage in Vietnam, India in the United States, and Indonesia in People’s Republic of China. Keywords: Coconut, Production, Export, Influence, Institution
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 06 Mar 2025 07:03 |
Terakhir diubah: | 06 Mar 2025 07:03 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85589 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |