PENGARUH APLIKASI ASAM HUMAT TERHADAP KEMANTAPAN AGREGAT PADA PERTANAMAN JAGUNG DI CAMPANG RAYA

Muhammad , Iqbal Suhandi (2024) PENGARUH APLIKASI ASAM HUMAT TERHADAP KEMANTAPAN AGREGAT PADA PERTANAMAN JAGUNG DI CAMPANG RAYA. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF Abstrak_Muhammad Iqbal Suhandi 2014181032 - Iqbal Suhandi.pdf Download (147Kb) | Preview
	File PDF Skirpsi Full Muhammad Iqbal Suhandi 2014181032 - Iqbal Suhandi.pdf Restricted to Hanya staf Download (1067Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF Skripsi Full Tanpa Pembahasan Muhammad Iqbal Suhandi 2014181032 - Iqbal Suhandi.pdf Download (1405Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tanah ultisol dengan tekstur lempung berliat yang sering mengalami pengolahan tanah umunya mempunyai sifat fisik tanah yang rendah. Tanah lempung berliat cenderung memiliki kandungan lempung yang tinggi, sehingga agregat tanah menjadi padat dan rapuh. Akibatnya kesuburan tanah nya menjadi rendah akibat kemantapan agregat yang tidak stabil yang dapat mempengaruhi ketersediaan air dalam tanah dan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kemantapan agregat tanah yaitu dengan menambahkan asam humat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi asam humat terhadap kemamtapan agregat tanah lempung berliat serta variabel pendukung distribusi agregat tanah dan C-organik tanah. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan dan 7 perlakuan yaitu, A = Kontrol, B =( N;350 kg/ha + P;100 kg/ha + K;75 kg/ha ), C = ( N;262,50 kg/ha + P;75 kg/ha + K;56,25 kg/ha), D = 5 kg/ha Asam Humat + 3⁄4 NPK, E = 10 kg/ha Asam Humat + 3⁄4 NPK, F = 12,5 kg/ha Asam Humat + 3⁄4 NPK, G = 15 kg/ha Asam Humat + 1 NPK. Analisis kemantapan agregat dilakukan dengan metode ayakan kering dan ayakan basah. Analisis distribusi agregat dilakukan dengan metode visual assesment dan analisis kandungan C- organik dengan metode Walkley and Black. Data di analisis secara kuantitatif dengan membandingkan hasil analisis dengan kriteria kelas penetapan yang ada. Kemudian data di analisis ragam untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang nyata dari perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi asam humat belum mampu untuk memperbaiki kemantapan agregat tanah, namun perlakuan E = 10 kg/ha asam humat + 3⁄4 NPK menunjukkan nilai tertinggi diantara perlakuan asam humat lainnya. Kata kunci : Tanah lempung berliat, kemantapan agregat, distribusi agregat, C- organik, asam humat, ayakan kering dan basah. THE EFFECT OF HUMIC ACID APPLICATION ON AGGREGATE STABILITY IN CORN PLANTATIONS IN CAMPANG RAYA By Muhammad Iqbal Suhandi Ultisol soil with a clayey texture that often undergoes tillage generally has low soil physical properties. Clayey clay soil tends to have a high clay content, so the soil aggregate becomes dense and brittle. As a result, soil fertility becomes low due to unstable aggregate stability which can affect the availability of water in the soil and the availability of nutrients in the soil. Efforts that can be made to improve the stability of soil aggregates are by adding humic acid. This research aims to study the effect of humic acid application on the stability of clayey clay aggregates as well as supporting variables for the distribution of soil aggregates and soil organic C. This research method used a Randomized Block Design (RAK) with 4 replications and 7 treatments, namelynamely, A = Control, B = (N; 350 kg/ha + P; 100 kg/ha + K; 75 kg/ha), C = ( N;262.50 kg/ha + P;75 kg/ha + K;56.25 kg/ha), D = 5 kg/ha Humic Acid + 3⁄4 NPK, E = 10 kg/ha Humic Acid + 3⁄4 NPK, F = 12,5 kg/ha Humic Acid + 3⁄4 NPK, G = 15 kg/ha Humic Acid + 1 NPK. Aggregate stability analysis was carried out using the dry sieve and wet sieve methods. Aggregate distribution analysis was carried out using the visual assessment method and analysis of organic C content using the Walkley and Black method. The data is analyzed quantitatively by comparing the results of the analysis with the existing class determination criteria. Then the data was analyzed of variance to find out whether there was a real effect from the treatment given. The results of this research indicate that the application of humic acid has not been able to improve the stability of soil aggregates, however the E = 10 kg/ha humic acid + 3⁄4 NPK treatment shows the highest value among other humic acid treatments. Keywords : Clayey clay soil, aggregate stability, aggregate distribution, C- organic, humic acid, dry and wet sieve.

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi:	Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Ilmu Tanah
Pengguna Deposit:	UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited:	06 Mar 2025 07:31
Terakhir diubah:	06 Mar 2025 07:31
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85601

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir