HUBUNGAN PENGELUARAN NON MAKANAN, PERNIKAHAN DINI, SANITASI LAYAK DAN POSYANDU AKTIF TERHADAP STUNTING DI INDONESIA TAHUN 2017-2021

TRI , WINDARTI LUTFIA SUKADI (2024) HUBUNGAN PENGELUARAN NON MAKANAN, PERNIKAHAN DINI, SANITASI LAYAK DAN POSYANDU AKTIF TERHADAP STUNTING DI INDONESIA TAHUN 2017-2021. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF 1. ABSTRAK - TRI WINDARTI LUTFIA SUKADI.pdf Download (687Kb) | Preview
	File PDF 2. SKRIPSI FULL - TRI WINDARTI LUTFIA SUKADI.pdf Restricted to Hanya staf Download (3783Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF 3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN - TRI WINDARTI LUTFIA SUKADI.pdf Download (3657Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024, pemerintah Indonesia menetapkan target prevalensi stunting pada balita hanya 14% pada tahun 2024 (Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020 - 2024). Upaya yang dilakukan untuk melihat hubungan yang menyebabkan terjadinya stunting yaitu pengeluaran konsumsi non pangan, pernikahan dini, sanitasi layak dan posyandu aktif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan regresi logistik dengan data yang didapat melalui Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017-2021. Nilai Ftabel (df1 =4, df2 =165) diperoleh sebesar 2.43, dengan demikian nilai Fhitung > Ftabel (23.1323 > 2.43) dan probabilitas 0.043059 < 0.05 mengartikan bahwa Pengeluaran non Makanan, Pernikahan Dini, Sanitasi Layak dan Posyandu Aktif secara bersama-sama berpengaruh terhadap Angka Stunting. Kata kunci : Stunting, pengeluaran non makanan, pernikahan dini, sanitasi layak dan posyandu aktif. iii ABSTRACT RELATIONSHIP OF NON-FOOD CONSUMPTION EXPENDITURES, EARLY MARRIAGE, PROPER SANITATION AND POSYANDU ACTIVE AGAINST STUNTING IN INDONESIA YEAR 2017-2021 By TRI WINDARTI LUTFIA SUKADI Stunting describes chronic malnutrition during growth and development since early life. In the National Medium Term Development Plan (RPJMN) 2020 - 2024, the Indonesian government set a target for the prevalence of stunting in children under five to only 14% in 2024 (Presidential Decree Number 18 of 2020 concerning RPJMN 2020 - 2024). Efforts were made to see the relationship that causes stunting, namely non-food consumption expenditure, early marriage, proper sanitation and active posyandu. This research is a type of descriptive research with a quantitative approach using logistic regression with data obtained through the Central Statistics Agency (BPS) for 2017-2021. The value of Ftable (df1 =4, df2 =165) is 2.43, thus the value of Fcount > Ftable (23.1323 > 2.43) and the probability of 0.043059 < 0.05 means that non-food expenditure, early marriage, proper sanitation and active posyandu jointly influence on Stunting Rates. Keywords :Stunting, non-food consumption expenditure, early marriage, proper sanitation and avtive posyandu

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi
Program Studi:	Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Ekonomi Pembangunan
Pengguna Deposit:	UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited:	07 Mar 2025 13:32
Terakhir diubah:	07 Mar 2025 13:32
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85703

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir